Rainbow Pinwheel Pointer

Minggu, 14 Juni 2015

DESENTRALISASI DAN SENTRALISASI



Tantangan Desentralisasi
Tantangan Desentralisasi yaitu:
Pertama, dibutuhkan komitmen kuat dari daerah untuk mengembangkan standar nasional pendidikan. Hal ini sangat penting untuk memenuhi tantangan pertumbuhan ekonomi yang makin pesat. Kompetensi standar kelulusan akan melahirkan manusia- manusia yang unggul dari daerah-daerah lain. Komitmen yang dimaksud adalah berupa alokasi anggaran yang lebih besar untuk pengembangan mutu pendidikan melalui pemenuhan kebutuhan agar standar pelayanan minimal mampu diimplementasi. 
Kedua, perubahan paradigma pembangunan daerah dari fisik ke non fisik. Masih banyak diorientasikan ke pembangunan fisik daripada investasi pembangunan dalam bidang sumber daya manusia (non fisik). Hal ini dapat menimbulkan dampak kesenjangan sosial, terutama bagi para pendidik atau tenaga kependidikan dengan para pegawai kantoran. Dan perbedaan SDM yang dimiliki oleh para peserta didik dengan pegawai- pegawai lain.

Sentralisasi Versus Desentralisasi 

Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang kepada sejumlah kecil manajer atau yang berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasi. Sentralisasi banyak digunakan pada pemerintahan lama di Indonesia sebelum adanya otonomi daerah.

Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan kebijakan kepada manajer atau orang-orang yang berada pada level bawah dalam suatu struktur organisasi. Pada saat sekarang ini banyak perusahaan atau organisasi yang memilih serta menerapkan sistem desentralisasi karena dapat memperbaiki serta meningkatkan efektifitas dan produktifitas suatu organisasi.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Desentralisasi 

Faktor –faktor yang mempengaruhi derajat desentralisasi adalah;
1.                    filsafat manajemen. Ada sebagian manajemen yang di otokratik yang menginginkan pengewasan pusat yang kuat.
2.                    Ukuran dan tingkat pertumbuhan organisasi. Bila keputusan di pegang oleh manajemen puncak, maka organisasi tidak mungkin dapat berjalan dengan efisien dan efektif,karena bila ada masalah yang mendesak harus lewat manajer puncak yang tentunya memakan waktu yang lama, bagi organisasi yang besar cenderung akan memperbesar desentralisasi dalam kegiatan.
3.                    Strategi dan lingkungan organisasi. Factor ini sangat penting sekali dalam ,ememtukan bentuk yang akan di ambil, yang selanjutnya akan mempengaruhi derajat desentralisasi.
4.                    Penyebaran geografis desentralisasi. Semakin menyebar geografis cenderung organisasi menggunakan desentralisasi. Karena keputusan yang akan di ambil lebih baik bila sesuai dengan lingkungan yang di hadapi.
5.                    Tersedia peralatan pengawasan yang efektif. Bila peralstsn ysng tersedia berkurang, organisasi cenderung menggunakan system sentralisasi. Karena sulit untuk memonitor semua kegiatang yang ada. di organisasi tersebut.
6.                    Keanekaragaman produk dan jasa. Semakin jenis dan macam produk cenderung untuk menggunakan system desentralisasi, sebaliknya semakin tidak beranekah produk yang di hasilkan cenderung menggunakan sentralisasi
7.                    Kateristik organisasi lainnya. Tergantung pada masing-masing organisasi yang berhubungan dengan pembuatan keputusan, biaya dan lain sebagainnya
8.                    Kwalitas manajer. Desentralisasi memerlukan lebih banyak manajer – manajer yang berkwalitas , sebab harus memutuskan dan mengembil tindakkan sendiri

Keuntungan dan Kerugian Desentralisasi 
Desentralisasi adalah proses mentransfer dan menetapkan pengambilan keputusan otoritas untuk tingkat yang lebih rendah dari hirarki organisasi. Dalam sebuah organisasi desentralisasi, pengambilan keputusan telah dipindahkan ke tingkat yang lebih rendah atau tingkatan organisasi, seperti divisi, cabang, departemen atau anak perusahaan. Dalam struktur desentralisasi, pengambilan keputusan tersebar untuk memasukkan lebih banyak manajer junior dalam hirarki, serta unit bisnis individu atau lokasi perdagangan.

Kelebihan utama dan kerugian dari pendekatan ini adalah:

Kelebihan
Kekurangan
Keputusan yang dibuat lebih dekat dengan pelanggan
Pengambilan keputusan tidak selalu "strategis"
Lebih mampu merespon situasi lokal
Lebih sulit untuk memastikan praktik yang konsisten dan kebijakan (pelanggan mungkin lebih suka konsistensi dari lokasi ke lokasi)
Peningkatan tingkat layanan pelanggan
Mungkin beberapa disekonomis skala - misalnya duplikasi peran
Konsisten dengan bertujuan untuk menyanjung hirarki
Siapa yang memberikan kepemimpinan yang kuat bila diperlukan (misalnya dalam krisis)
Cara yang baik untuk melatih dan mengembangkan manajemen junior
Sulit untuk mencapai kontrol keuangan yang ketat - risiko biaya-overruns
Harus meningkatkan motivasi staf



Tidak ada komentar:

Posting Komentar