Tantangan Desentralisasi
Tantangan
Desentralisasi yaitu:
Pertama, dibutuhkan komitmen kuat dari
daerah untuk mengembangkan standar nasional pendidikan.
Hal ini sangat penting untuk memenuhi tantangan pertumbuhan ekonomi yang
makin pesat. Kompetensi standar kelulusan akan melahirkan manusia- manusia yang
unggul dari daerah-daerah lain. Komitmen yang dimaksud adalah berupa alokasi
anggaran yang lebih besar untuk pengembangan mutu pendidikan melalui pemenuhan
kebutuhan agar standar pelayanan minimal mampu diimplementasi.
Kedua,
perubahan paradigma pembangunan daerah dari fisik ke non fisik. Masih
banyak diorientasikan ke pembangunan fisik daripada investasi pembangunan dalam
bidang sumber daya manusia (non fisik). Hal ini dapat menimbulkan dampak
kesenjangan sosial, terutama bagi para pendidik atau tenaga kependidikan
dengan para pegawai kantoran. Dan perbedaan SDM yang dimiliki oleh para peserta
didik dengan pegawai- pegawai lain.
Sentralisasi
Versus Desentralisasi
Sentralisasi adalah memusatkan seluruh
wewenang kepada sejumlah kecil manajer atau yang berada di
posisi puncak pada suatu struktur organisasi. Sentralisasi banyak
digunakan pada pemerintahan lama di Indonesia sebelum adanya otonomi
daerah.
Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan kebijakan kepada manajer atau orang-orang yang berada pada level bawah dalam suatu struktur organisasi. Pada saat sekarang ini banyak perusahaan atau organisasi yang memilih serta menerapkan sistem desentralisasi karena dapat memperbaiki serta meningkatkan efektifitas dan produktifitas suatu organisasi.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Desentralisasi
Faktor –faktor yang mempengaruhi derajat desentralisasi adalah;
1.
filsafat
manajemen. Ada sebagian manajemen yang di otokratik yang menginginkan
pengewasan pusat yang kuat.
2.
Ukuran dan
tingkat pertumbuhan organisasi. Bila keputusan di pegang oleh manajemen puncak,
maka organisasi tidak mungkin dapat berjalan dengan efisien dan efektif,karena
bila ada masalah yang mendesak harus lewat manajer puncak yang tentunya memakan
waktu yang lama, bagi organisasi yang besar cenderung akan memperbesar
desentralisasi dalam kegiatan.
3.
Strategi dan
lingkungan organisasi. Factor ini sangat penting sekali dalam
,ememtukan bentuk yang akan di ambil, yang selanjutnya akan mempengaruhi
derajat desentralisasi.
4.
Penyebaran
geografis desentralisasi. Semakin menyebar geografis cenderung organisasi
menggunakan desentralisasi. Karena keputusan yang akan di ambil lebih baik bila
sesuai dengan lingkungan yang di hadapi.
5.
Tersedia
peralatan pengawasan yang efektif. Bila peralstsn ysng tersedia berkurang,
organisasi cenderung menggunakan system sentralisasi. Karena sulit untuk
memonitor semua kegiatang yang ada. di organisasi tersebut.
6.
Keanekaragaman
produk dan jasa. Semakin jenis dan macam produk cenderung untuk
menggunakan system desentralisasi, sebaliknya semakin tidak beranekah produk
yang di hasilkan cenderung menggunakan sentralisasi
7.
Kateristik
organisasi lainnya. Tergantung pada masing-masing organisasi yang
berhubungan dengan pembuatan keputusan, biaya dan lain sebagainnya
8.
Kwalitas
manajer. Desentralisasi memerlukan lebih banyak manajer – manajer yang
berkwalitas , sebab harus memutuskan dan mengembil tindakkan sendiri
Keuntungan dan Kerugian Desentralisasi
Desentralisasi adalah proses
mentransfer dan menetapkan pengambilan keputusan otoritas untuk tingkat yang
lebih rendah dari hirarki organisasi. Dalam sebuah organisasi desentralisasi,
pengambilan keputusan telah dipindahkan ke tingkat yang lebih rendah atau
tingkatan organisasi, seperti divisi, cabang, departemen atau anak perusahaan.
Dalam struktur desentralisasi, pengambilan keputusan tersebar untuk memasukkan
lebih banyak manajer junior dalam hirarki, serta unit bisnis individu
atau lokasi perdagangan.
Kelebihan utama dan kerugian dari pendekatan ini adalah:
Kelebihan utama dan kerugian dari pendekatan ini adalah:
Kelebihan
|
Kekurangan
|
Keputusan
yang dibuat lebih dekat dengan pelanggan
|
Pengambilan
keputusan tidak selalu "strategis"
|
Lebih
mampu merespon situasi lokal
|
Lebih
sulit untuk memastikan praktik yang konsisten dan kebijakan (pelanggan
mungkin lebih suka konsistensi dari lokasi ke lokasi)
|
Peningkatan
tingkat layanan pelanggan
|
Mungkin
beberapa disekonomis skala - misalnya duplikasi peran
|
Konsisten
dengan bertujuan untuk menyanjung hirarki
|
Siapa yang
memberikan kepemimpinan yang kuat bila diperlukan (misalnya dalam krisis)
|
Cara yang
baik untuk melatih dan mengembangkan manajemen junior
|
Sulit
untuk mencapai kontrol keuangan yang ketat - risiko biaya-overruns
|
Harus meningkatkan motivasi staf
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar