Rainbow Pinwheel Pointer

Selasa, 17 Maret 2015

LATAR BELAKANG ADANYA SOFTSKILL

UG | Portal Softskills
  • Seorang lulusan perguruan tinggi dituntut untuk memiliki kompetensi hardskill dan softskill. Kompetensi hardskill merupakan penguasaan dan penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan kompetensi softskill merupakan kemampuan mengatur dirinya sendiri dan orang lain.
  • Dalam dunia kerja, sebuah profesi dituntut memiliki hardskill yang berbeda-beda. Softskill merupakan kompetensi yang seharusnya dimiliki oleh semua orang, apapun profesinya.
  • Oleh karena itu dengan portal softskill ini, Universitas Gunadarma memberikan pembelajaran secara online bagi semua mahasiswa dari setiap program studi yang ada.
BAB I PENDAHULUAN

1.    LATAR BELAKANG
                Manusia yang berkualitas dan profesional dituntut memiliki kemampuan hardskill dan softskill. Hard skill merupakan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan keterampilan teknis yang berhubungan dengan bidang ilmunya, sedangkan softskill adalah keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (Interpersonal Skills) dan keterampilan mengatur dirinya (Intrapersonal Skills) yang mampu mengembangkan secara maksimal unjuk kerja (performance) seseorang. Keterampilan softskill ini mencakup kemampuan untuk berkomunikasi, membangun hubungan dengan orang lain, kemampuan memberikan motivasi, kemampuan untuk memimpin, dll. Dalam dunia kerja kesuksesan seseorang tergantung dari kualitas softskill yang dipunyai (80%), dan hardskill (20%). Berdasarkan data diatas softskill merupakan hal yang penting untuk dikuasai untuk mencapai kesuksesan, dan untuk itu makalah ini dibuat dengan pemahaman berupa kasus.

2.    TUJUAN
A.Tujuan Umum
Untuk memahami apa itu softskill, dengan harapan bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
B.Tujuan Khusus
• Supaya kita paham dan mengerti apa itu softskill
• Untuk memenuhi tugas caring yang diberikan oleh dosen pembimbing
• Untuk melatih menulis makalah yang baik
• Untuk melatih diskusi dan meningkatkan kemampuan softskill pada diri sendiri

BAB II ISI SOFTSKILL

1.    KASUS
          Di suatu Puskesmas ada klien yang dirawat dengan diagnosa medis Diabetes Militus. Klien ini bernama Nn.Y yang sudah berumur 53 tahun. Nn.Y sudah sekitar 1 minggu dirawat, kaki kiri Nn Y mengalami ulkus dibetikum yang cukup luas dengan bau yang cukup menyengat yang dibalut perban dan tampak cairan pus bercampur darah. Suatu ketika di pagi hari, saatnya perawat melakukan kewajiban dan perannya dalam pemberian asuhan keperawatan kepada kliennya termasuk pada Nn.Y ini. Perawat pun masuk dengan wajah kusut mungkin karena bau ulkus dari Nn.Y, tampak dari wajah perawat ini wajah yang tidak tulus dan jijik melihat  keadaan kaki Nn.Y. Perawat pun melakukan tindakan, perawat mengukur TTV Nn.Y dengan teliti, mengobservasi keadaan NnY dan akhirnya sampai pada tindakan redresing.
Sebelum tindakan tampak perawat melakukan tindakan proteksi dirinya dan mempersiapkan peralatan redresing tampak perawat sangat trampil dalam melakukan tindakan. 
                Namun perawat ini jijik sehingga dengan ketusnya perawat bilang ”Bu buka selimutnya”. Nn.Y balik bertanya ”buat apa suster”, perawat ini malah makin ketus ”Bu mau sembuh atau tidak, jelas lah saya mau membersihkan luka ini bu, memangnya Ibu bisa sendiri membersihkan luka ini”. Nn Y dengan agak kesal tapi tidak bisa berbuat banyak hanya bisa bilang ”baik suster”. Perawat pun membersihkan luka klien ini dengan wajah yang jijik, hal ini membuat Nn.Y merasa tersinggung dengan tindakan perawat dan merasa malu terhadap apa yang dia derita, karena tindakan perawat ini agak kasar membuat NnY merasa kesakitan tampak wajah Nn.Y meringis dan kakinya banyak bergerak. Hal ini mebuat perawat malah memarahi klien “Bu kakinya jangan digerakan dong, Ibu ini bagaimana sich. Tahan sakitnya bu kok cengeng gitu jadi orang”. Hal ini sentak membuat Nn.Y terpaksa menahan sakit karena Nn.Y takut dimarahi lagi. Sekitar 5 menit akhirnya perawat ini selesai membersihkan luka dengan cekatan, kaki klien sudah tidak bau lagi dan tampak bersih yang kemudian dibalut dengan kasa. Dan perawat membereskan pekerjaan. ”Bu lukanya sudah dibersihkan ini obatnya ibu minum ya setelah makan”, kemudian perawat tersebut langsung pergi. Tetapi Nn.Y ini mengatakan sesuatu kepada perawat tersebut. ”Suster terimakasih ya, kaki saya suster bersihkan dengan baik dan teliti sehingga tampak  bersih dan tidak bau lagi”. Spontan perawat tersebut terkejut dan sadar dan sedikit merasa malu karena sikapnya.

2.    ANALISA KASUS
                Dari kasus diatas dapat disimpulkan kalau perawat yang memberikan asuhan keperawatan kepada Nn.Y tersebut tentu memiliki kompetensi dan keterampilan dibidangnya, namun semua itu tidak cukup untuk menjadi pribadi yang profesional, perawat ini memiliki kemampuan hardskill yang tinggi namun kurang pada softskillnya, perawat belum mampu berinteraksi dengan baik dengan klien yaitu Nn.Y, ini tampak pada raut wajah, sikap yang tidak empati, dan kasar. Perawat ini sering membentak sehingga Nn.Y takut terhadap perawat ini. Harusnya perawat dan klien adalah mitra yang kedudukannya harus sejajar. Dan perawat harus menganggap itu dan harus memiliki rasa tanggung jawab terhadap klien supaya klien mencapai kesejahteraan kesehatan dan merasa nyaman setelah dilakukan tindakan oleh perawat. Inti dari kasus ini adalah perawat tidak menunjukan kemampuan softskillnya untuk berinteraksi dengan baik terhadap Nn.Y.
Namun Nn.Y ini walaupun sudah dikasari dan dibentak oleh perawat tersebut malah memberikan reward kepada perawat dengan ucapan terima kasih pada perawat, namun perawat baru sadar, harusnya perawat senang dan puas melakukan tindakan tetapi karena softskill yang kurang, kepuasan hati tidak ada dan perawat malu dan langsung pergi.

PEMBAHASAN KASUS
Softskill adalah keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (Interpersonal Skills) dan keterampilan mengatur dirinya sendiri (Intrapersonal Skills) yang mampu mengembangkan secara maksimal unjuk kerja (performance) seseorang. Pengertian softskill adalah keterampilan non teknis (non hardskill) yang dapat melengkapi kemampuan akademik membentuk generik dan ransferableskill (Nursalam, 2006).
Beberapa atribut Softskill (Nursalam, 2006):
• Menunjukkan hubungan interpersonal yang efektif 
• Menunjukkan strategi manajemen diri
• Bekerja sama dalam tim
• Penyelesaian permasalahan secara kreatif 
• Pengambilan keputusan
• Berkooperasi dengan yang lain
• Interaktif di tempat kerja
• Bertanggung jawab terhadap perusahaan
• Terbuka menerima bimbingan
• Mampu bekerja pada lingkungan yang beragam
• Mampu meresolusikan konflik 

DAFTAR KEMAMPUAN SOFT SKILL
• Kejujuran
• Tanggung jawab
• Berlaku adil
• Kemampuan bekerja sama
• Kemampuan beradaptasi
• Kemampuan berkomunikasi
• Toleran
• Hormat terhadap sesama
• Kemampuan mengambil keputusan
• Kemampuan memecahkan masalah

BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
Dalam kasus perawat ini, tidaklah sejajar antara hardskill dan softskill yang dimiliki perawat. Perawat dalam kasus memang memiliki ilmu pengetahuan dan kompetensi dalam teknologi dan secara teknis. Akan tetapi emosi yang dimiliki perawat tidak sesuai dengan profesinya, karena perawat identik dengan sikap yang ramah, baik, dan ikhlas. Tentunya dalam hal ini softskill sangat diperlukan karna menyangkut sosial dan etika.

DAFTAR PUSTAKA
Elfindri, Elmiasana, Mitayani, dkk. 2009. Soft Skills Panduan bagi Bidan dan Perawat. Baduaose Media : Padang.

http//www.google.co.id.softskill

Tidak ada komentar:

Posting Komentar