ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
A.
Pengertian
Analisis Laporan Keuangan Menurut Para Ahli :
a. Analisis Laporan Keuangan - Menurut Wild, dalam
Analisis Laporan Keuangan (2005,3) mendefenisikan Analisis Laporan Keuangan
sebagai berikut :
“Analisis laporan keuangan (financial
statement analysis) adalah aplikasi dari alat dan teknik analisis untuk laporan
keuangan bertujuan umum dan data-data yang berkaitan untuk menghasilkan
estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis”.
b.
Menurut Bernstein (1983 : 3):
“Analisis laporan keuangan
mencakup penerapan metode dan teknik analisis untuk laporan keuangan dan data
lainnya untuk melihat dari laporan itu ukuran-ukuran dan hubungan tertentu yang
sangat berguna dalam pengambilan keputusan”
c. Jumingan (2011, p. 42) menjelaskan bahwa analisis
laporan keuangan meliputi penelaahan tentang hubungan dan kecenderungan atau
tren utnuk mengetahui apakah keadaan keuangan, hasil usaha, dan kemajuan
keuangan perusahaan memuaskan atau tidak memuaskan. Analisis dilakukan dengan mengukur
hubungan antara unsur-unsur laporan keuangan dan bagaimana perubahan
unsur-unsur itu dari tahun ke tahun untuk mengetahui arah perkembangannya.
Kegiatan analisis laporan keuangan juga dilakukan dengan tujuan agar dapat
memperoleh gambaran yang jelas mengenai keadaan keuangan dan hasil usaha
perusahaan sehingga informasi tersebut dapat dijadikan sebagai bahan acuan
dalam pengambilan keputusan.
d. Harahap (2008, p. 190) mendefinisikan bahwa
laporan keuangan adalah menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit
informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan
atau yang mempunyai makna antara yang satu dengan yang lain baik antara data
kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi
keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan
yang tepat. Analisis laporan keuangan dihitung dengan cara membandingkan satu
pos dengan pos laporan keuangan lainnya baik secara individu maupun
bersama-sama guna mengetahui hubungan di antara pos tertentu, baik dalam neraca
maupun laporan laba rugi.
B.
Tujuan
dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan
Harahap (2008, p. 195) menjelaskan bahwa ada 10
tujuan dari analisis laporan keuangan, antara lain :
1. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih
dalam daripada yang terdapat dari laporan keuangan biasa.
2. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara
kasat mata (explicit) dari suatu
laporan keuangan atau yang berada dibalik laporan keuangan (implicit).
3.
Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam
laporan keuangan.
4. Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak
konsisten dalam hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan
komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi yang
diperoleh dari luar perusahaan.
5.
Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya
dapat melahirkan model-model dan teori-teori yang terdapat dilapangan seperti
untuk prediksi, peningkatan (rating).
6. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh
para pengambil keputusan. Dengan perkataan lain apa yang dimaksud dari suatu
laporan keuangan merupakan tujuan analisis laporan keuangan juga.
7.
Dapat menentukan peringkat perusahaan menurut
kriteria tertentu yuang sudah dikenal dalam dunia bisnis.
8. Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan
perusahaan lain dengan periode sebelumnya atau dengan standar industri normal
atau standar ideal.
9. Dapat memahami situasi dan kondisi keuangan yang
dialami perusahaan, baik posisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan dan
sebagainya.
10. Bisa
juga memprediksikan potensi apa yang mungkin dialami perusahaan di masa yang
akan datang.
Menurut
Kasmir (2008 : 68) ada 6 tujuan dan manfaat bagi berbagai pihak dengan adanya
analisis laporan keuangan, yaitu :
1. Untuk
mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik
harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa
periode.
2.
Untuk
mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan
perusahaan.
3.
Untuk
mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.
4.
Untuk
mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke depan
yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini.
5. Untuk
melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran atau
tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal.
6. Dapat
juga digunakan sebagai pembandingan dengan perusahaan sejenis tentang hasil
yang mereka capai.
C. Prosedur Analisis Laporan Keuangan
Prosedur
analisis laporan keuangan menurut Abdullah (2001: 34-35) dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Review data laporan keuangan:
aktivitas penyesuaian data laporan keuangan terhadap berbagai hal, baik
sifat/jenis perusahaan yang melaporkan maupun sistem akuntansi yang berlaku.
Tujuan dilakukannya review data laporan keuangan adalah untuk menyakinkan pada
penganalisa bahwa laporan keuangan itu sudah cukup jelas menggambarkan semua
data keuangan yang relevant dan telah diterapkannya prosedur akuntansi maupun
metode penilaian yang tepat, sehingga penganalisa akan betul-betul mendapatkan
laporan keuangan yang dapat diperbandingkan (comparable).
2. Menghitung, dengan menggunakan berbagai
metode dan teknik analisis dilakukan perhitungan-perhitungan, meliputi metode
perbandingan, persentase perkomponen, analisis rasio keuangan, dan lain-lain.
3. Membandingkan / mengukur, langkah
ini diperlukan guna mengetahui kondisi hasil perhitungan tersebut apakah sehat
atau tidak sehat.
4. Menginterpretasikan.
Interpretasi merupakan inti dari proses analisis sebagai perpaduan antara hasil
perbandingan/pengukuran dengan kaidah teoritik yang berlaku. Hasil interpretasi
mencerminkan keberhasilan maupun permasalahan apa yang dihadapi perusahaan
dalam pengelolaan keuangan.
5. Solusi, dengan memahami problem
keuangan yang dihadapi perusahaan maka akan ditempuh solusi yang tepat.
D. Metode
dan Analisis Laporan Keuangan
1.
Analisis Vertikal: apabila laporan keuangan yang
dianalisa hanya meliputi satu periode atau satu saat saja,yaitu dengan
memperbandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya dalam laporan
keuangan tersebut,sehingga hanya dapat diketahui keadaan keuangan atau hasil
operasi pada saat itu saja.
2. Analisis Horizontal:
analisa dengan mengadakan perbandingan laporan keuangan untuk beberapa periode
atau beberapa saat, sehingga akan diketahui perkembangannya.
E. Teknik
Analisis Laporan Keuangan
1. Analisa Perbandingan Laporan Keuangan: metode
dan teknik analisa dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk dua
periode aatu lebih.
2. Trend atau tendesi posisi dan kemajuan keuangan
perusahaan yang dinyatakan dalam prosentase: suatu
metode atau teknik analisa untuk mengetahui tendensi daripada keadaan
keuangannya, apakah menunjukkan tendensi tetap, naik atau bahkan turun.
3.
Laporan dengan prosentase per komponen atau common
size statement: satu metode analisa untuk mengetahui prosentase
investasi pada masing-masing aktiva terhadap total aktivanya, juga untuk
mengetahui struktur permodalannya dan komposisi perongkosannya yang terjadi
dihubungkan dengan jumlah penjualannya.
4.
Analisa Sumber dan Penggunaan Modal Kerja: suatu
analisa untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan modal kerja atau untuk
mengetahui sebab-sebab berubahnya modal kerja dalam periode tertentu.
5. Analisa Sumber dan Penggunaan Kas: suatu
analisa untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk
mengetahui sumber-sumber serta penggunaan kas selama periode tertentu.
6.
Analisa ratio: suatu metode analisa untuk
mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan rugi laba
secara individu atau kombinasi dari kedua laporan keuangan tersebut.
7. Analisa Perubahan Laba Kotor: suatu
analisa untuk mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor suatu perusahaan dari
periode ke periode yang lain atau perubahan laba kotor suatu periode dengan
laba yang dibudgetkan untuk periode tersebut.
8. Analisa Break Even: suatu
analisa untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai oleh suatu
perusahaan tersebur tidak menderita kerugian,tetapi juga belum memperoleh
keuntungan.
F.
Keterbatasan
Analisis Laporan Keuangan
1. Laporan
keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian yang telah
berlalu.
2. Laporan
keuangan menggambarkan nilai harga pokok atau pertukaran pada saat terjadinya
transaksi
3. Laporan
keuangan bersifat umum, dan tidak dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak
tertentu.
4. Proses
penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan berbagai
pertimbangan dalam memilih alternative
5. Laporan
keuangan tidak mencakup informasi yang tidak material, batasan terhadap istilah
dan jumlahnya agak kabur
6.
Laporan
keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian.
7. Laporan
keuangan disusun dengan istilah – istilah teknis, dan pemakai laporan
diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi
8.
Akuntansi
didominasi dengan informasi kuantitatif
9.
Perubahan
daya beli uang tidak tergambar dalam laporan keuangan.
Sumber Referensi :
http://dewiasmaranii.blogspot.co.id/2014/12/analisis-laporan-keuangan.html
http://www.landasanteori.com/2015/07/pengertian-analisi-laporan-keuangan.html
http://ariefmuliadi30.blogspot.co.id/2014/05/analisis-laporan-keuangan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar