Rainbow Pinwheel Pointer

Rabu, 20 Januari 2016

PENILAIAN PERSEDIAAN BERDASARKAN SELAIN HARGA POKOK



I.                   Nilai Terendah Antara Biaya dan Harga Pasar
Persediaan dapat dicatat pada biaya awalnya. Tetapi bila nilai persediaan menurun dari biaya awalnya dengan suatu alasan, maka persediaan harus diturunkan nilainya untuk mencerminkan kerugian. Persdiaan yang mengalami penurunan nilai akan dinilai  berdasarkan nilai terendah antara biaya dan harga pasar, bukan berdasarkan biaya awal.
                Biaya atau harga pokok adalah biaya perolehan persediaan yang dihitung dengan salah satu metode berdasarkan biaya historis. Seperti, nilai identifikasi khusus,  biaya rata-rata, FIFO, atau LIFO. Pasar dalam lingkup nilai terendah antara biaya dan harga pasar adalah biaya yang mengganti barang pembelian atau reproduksi.

II.               Metode Laba Kotor untuk Mengestimasi Persediaan
Soemarso (2002 : 394) menyatakan bahwa , “metode laba bruto atau metode laba kotor (gross profit method) : metode penetapan harga pokok persediaan secara taksiran yang didasarkan atas hubungan, yang terdapat dalam periode yang lalu, antara laba bruto dengan harga jual”. Metode laba kotor menggunakan estimasi laba kotor yang direalisasi selama periode dimaksud untuk mengetimasi persediaan pada akhir periode. Laba kotor biasanya diestimasikan dari tahun sebelumnya, disesuaikan dengan setiap perubahan yang terjadi dengan harga pokok dan harga jual selama periode berjalan.
Metode laba kotor yang digunakan perusahaan untuk menaksir harga pokok persediaan barang dagangan pada akhir suatu periode, dapat ditempuh melalui tahap-tahap berikut :
1.   Menentukan persentase laba kotor dari penjualan bersih pada periode sebelum diadakannya penaksiran nilai persediaan barang dagangan.
2.   Menghitung nilai harga pokok penjualan barang dagangan untuk periode diadakannya penaksiran nilai persediaan dengan cara mengurangkan persentase 100% dengan persentase laba kotor periode sebelum diadakannya penaksiran nilai persediaan, kemudian hasil pengurangannya dikalikan dengan penjualan bersih aktual yang terjadi pada periode diadakannya penaksiran nilai persediaan barang dagangan.
3.      Menghitung persediaan akhir dengan persamaan:

HPP = persediaan awal + pembelian – persediaan akhir

Metode laba kotor sangat berguna dalam mengestimasi persediaan untuk laporan keuangan bulanan atau triwulan dalam sistem persediaan periodik. Metode ini juga berguna dalam mengestimasi harga pokok barang dagang yang rusak akibat kebakaran atau bencana lainnya.
               Ada dua rumus untuk menentukan persentase laba kotor :
            (a) persentase laba kotor atas penjualan dan
            (b) persentase laba kotor atas biaya.

III.            Metode Persediaan Eceran
               Metode Persediaan Eceran (Retail Inventory Method) adalah sebuah metode yang digunakan oleh pengecer, untuk persediaan nilai tanpa perhitungan fisik, dengan mengkonversi harga eceran biaya. Pencatatan metode persediaan eceran dilakukan atas : total biaya dan nilai eceran dari barang yang dibeli, jumlah biaya dan nilai eceran dari barang yang tersedia untuk dijual, dan penjualan untuk periode.
            Ada beberapa alasan digunakan metode ini, yaitu :
a.   Laba bersih dapat dihitung tanpa menghitung secara fisik dari persediaan
b.   Mengontrol kekurangan persediaan
c.   Mengatur kuantitas persediaan di tangan
d.   Untuk informasi akuntansi

IV.             Pembukuan Harga Eceran dan Pasar
                  Pembukuan harga pasar dan harga eceran menentukan nilai sisa persediaan barang pada akhir suatu periode, berdasarkan harga yang lebih rendah antara harga biaya (cost) dengan harga pasar dari persediaan tersebut.
                 Bilamana ternyata yang lebih rendah adalah harga cost, maka tidak diperlukan suatu perubahan apapun juga dalam pembukuan perusahaan, khusunya dalam perkiraan inventory. Hal ini dikarenakan dalam perkiraan inventory tersebut memang sudah tercatat harga pembelian dari barang-barang yang bersangkutan.
               Sebaliknya bilamana yang lebih rendah adalah harga pasar, maka perusahaan harus mengadakan penyesuaian pembukuannya, khususnya dalam perkiraan inventory, Hal ini disebabkan karena nilai biaya yang tercatat dalam perkiraan inventory, harus diturunkan supaya menjadi sebesar nilai (harga) pasar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar