Fungky Saraswati
44214404 / 3DA02
I.
ANALISIS
SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA KAS
A.
Arti
Pentingnya Analisa Sumber-Sumber Dan Penggunaan Dana
Laporan keuangan
yang dihasilkan oleh perusahaan dari period ke periode atau dari tahun ke tahun
dapat dimanfaatkan untuk mengetahui atau mendeteksi aliran dana yaitu dari mana
sumber dana itu berasal atau dihasilkan dan untuk apa serta bagaimana dana
tersebut digunakan atau dibelanjakan. Kita dapat mengetahui atau mendeteksi
aliran dana tersebut dengan cara membandingkan laporan keuangan dari dua tahun
yang berurutan. Maka dapat lita simpulkan bahwa suatu cara analisis yang
digunakan untuk mempelajari bagaimana suatu perusahaan melaksanakan
kebijakan-kebijakan dalam rangka memperoleh dana dan menggunakan dana tersebut
sering disebut sebagai Analisis Sumber dan Penggunaan Dana.. Setelah kita
mengetahui pengertian dari analisis sumber dan penggunaan dana tersebut dapat
diketahui bahwa hasil dari analisis sumber dan penggunaan dana disebut sebagai
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana.
Dana dalam Arti Kas
Dana
yang akan dianalisis nantinya bisa dalam pengertian kas, artinya setiap ada
perubahan elemen-elemen yang ada pada laporan keuangan akan menambah atau
mengurangi kas. Oleh karena itu, laporannya disebut sebagai Laporan Sumber dan
Penggunaan Kas. Laporan sumber dan penggunaan kas ini disusun untuk menunjukkan
perubahan kas selama satu periode dan memberkan alasan mengenai perubahan kas
tersebut dengan menunjukkan dari mana sumber-sumber kas dan
pengunaan-penggunaannya.
B.
Sifat Laporan Sumber Dan Penggunaan
Kas
Sifat laporan perubahan modal kerja
adalah memberikan ringkasan transaksi keuangan selama satu periode dengan
menunjukan sumber dan penggunaan modal kerja dalam periode tersebut, modal
kerja meliputi seluruh aktiva lancar atau aktiva lancar dikurangi utang lancar.
Dengan demikian, yang di laporkan adalah perubahan aktiva lancar dan utang
lancar serta sebab-sebab perubahan tersebut atau sumber dan penggunaannya.
Tekanan yang di berikan dalam laporan ini adalah perubahan modal kerja atau
aktiva lancar dan utang lancar secara keseluruhan dan tidak akan menunjukan
jumlah uang yang telah diterima atau dikeluarkan selama periode tersebut.
Laporan sumber dan penggunaan kas akan
dapat di gunakan sebagai dasar dalam menaksir kebutuhan kas di masa mendatang
dan kemungkinan sumber-sumber yang ada, atau dapat di gunakan sebagai dasar
perencanaan dan peramalan kebutuhan kas atau cash flow di masa yang akan
datang. Sedangkan bagi para kreditor atau bank dengan laporan sumber dan
penggunaan kas akan dapat menilai kemampuan perusahaan dalam membayar bunga
atau mengembalikan pinjamannya.
C.
Sumber Kas
Kas merupakan aktiva yang paling likuid
atau merupakan salah satu unsur modal yang paling tinggi likuiditasnya, berarti
semakin besar jumlah kas yang dimiliki oleh suatu perusahaan akan semakin
tinggi pula tingkat likuiditasnya. Akan tetapi, suatu perusahaan yang memiliki
tingkat likuiditas yang tinggi karena adanya kas dalam jumlah yang besar
berarti tingkat perputaran kas tersebut rendah dan mencerninkan adanya over
investment dalam kas dan berarti pula perusahaan kurang efektif dalam
mengelola kas. Jumlah kas yang relatif kecil akan diperoleh tingkat perputaran
kas yang tinggi dan keuntungannya yang di peroleh akan lebih besar, tetapi
suatu perusahaan yang hanya mengejar keuntungan (rentabilitas) tanpa
memperhatikan likuiditas akhirnya perusahaan itu akan berada dalam keadaan
likuid apabila sewaktu-waktu ada tagihan.
Sumber
penerimaan kas dalam suatu perusahaan pada dasarnya dapat berasal dari:
1) Hasil
penjualan investasi jangka panjang, aktiva tetap baik yang berwujud maupun yang
tidak berwujud (intangible assets), atau adanya penurunan aktiva tidak
lancar yang diimbangi dengan penambahan kas.
2) Penjualan
atau adanya emisi saham maupun adanya penambahan modal oleh pemilik perusahaan
dalam bentuk kas.
3) Pengeluaran
surat tanda bukti utang, baik jangka pendek (wesel) maupun utang jangka panjang
(utang obligasi, utang hipotik, atau utang jangka panjang lain) serta
bertambahnya utang yang diimbangi dengan penerimaan kas.
4) Adanya
penurunan atau berkurannya aktiva lancar selain kas yang diimbangi denagn
penerimaan kas pembayaran, berkurangnya persediaan barang dagangan karena
adanya penjualan secara tunai, adanya penurunan surat berharga (efek) karena
ada penjualan dan sebagainya.
5) Adanya
penerimaan kas karena sewa, bunga atau dividen dari investasinya, sumbangan
ataupun hadiah maupun adanya pengembalian kelebihan pembayaran pajak pada
periode-periode sebelumnya.
6) Keuntungan
dari operasi perusahaan, Apabila perusahaan memperoleh keuntungan neto dari
operasinya berarti ada tambahan dana dari perusahaan yang bersangkutan.
D.
Penggunaan Dana (Kas)
Adapun
penggunaan atau pengeluaran kas dapat di sebabkan oleh adanya
transaksi-transaksi sebagai berikut.
1) Pembelian
saham atau obligasi sebagai investasi jangka pendek maupun jangka panjang serta
pembelian aktiva tetap lainnya.
2) Penarikan
kembali saham yang beredar maupun adanya pengembalian kas perusahaan oleh
pemilik perusahaan.
3) Pelunasan
pembayaran angsuran utang jangka pendek maupun utang jangka panjang.
4) Pembelian
barang secara tunai, adanya pembayaran biaya opersi yang meliputi upah dan
gaji, pembelian supplies kantor, pembayaran sewa, bunga, premi asuransi,
advertensi, dan adanya persekot-persekot biaya maupun persekot pembelian.
5) Pengeluaran
kas untuk pembayaran dividen (bentuk pembagian laba lainnya secara tunai),
pembayaran pajak, denda-denda, dan sebagainya.
6) Adanya
kerugian dalam operasi perusahaan. Terjadinya kerugian dalam operasi perusahaan
dalam mengakibatkan berkurangnya kas atau menimbulkan utang yaitu bila
diperlukan dana untuk menutup kerugian tersebut. Timbulnya utang sebenarnya
merupakan sumber dana tetapi dana ini digunakan untuk menutup kerugian
tersebut.
E.
Laporan Sumber Dan Penggunaan Kas
Penyusunan
laporan perubahan kas atau laporan sumber dan penggunaan kas dapat dilakukan
dengan meringkas jurnal penerimaan kas dan jurnal pengeluaran kas. Cara ini
memakan waktu yang lama karena harus menggolongkan setiap transaksi kas menurut
sumber masing-masing serta tujuannya, dan cara ini hanya dapat dilakukan oleh
internal analisis yang memungkinkan memperoleh datanya dengan lengkap dan masih
murni. Bagi eksternal analisis, menyusun laporan sumber dan penggunaan kas
dapat dilakukan dengan menganalisis perubahan yang terjadi dalam laporan
keuangan yang diperbandingkan antara dua waktu atau akhir periode serta
informasi-informasi lain yang mendukung terjadinya perubahan tersebut. Dalam
menganalisis perubahan yang terjadi harus diperhatikan kemungkinan adanya
perubahan atau transaksi yang tidak mempengaruhi kas (noncash transaction).
Transaksi-transaksi
yang tidak mempengaruhi uang kas antara lain sebagai berikut:
1) Adanya
pengakuan atau pembebanan depresiasi, amortisasi dan deplesi terhadap aktiva
tetap, intangible asset, dan wasting assets. Biaya depresiasi ini
merupakan biaya yang tidak memerlukan pengeluaran kas.
2) Pengakuan
adanya kerugian piutang baik dengan membentuk cadangan kerugian piutang maupun
tidak, dan penghapusan piutang karena piutang yang bersangkutan sudah tidak
dapat di tagih lagi.
3) Adanya
penghapusan atau pengurangan nilai buku dari aktiva yang dimiliki dan
penghentian dari penggunaan aktiva tetap karena aktiva yang bersangkutan telah
habis disusut dan atau sudah tidak dapat dipakai lagi.
4) Adanya
pembayaran stock devidend (dividen dalam bentuk saham), adanya
penyisihan atau pembatasan penggunaan laba, dan adanya penilaian kembali
(revaluasi) terhadap aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan.
F. Langkah-Langkah Dalam Penyusunan
Laporan Sumber-Sumber Dan Penggunaan Dana Dalam Aliran Kas
Dalam
menyusun laporan sumber-sumber dan penggunaan kas, dimana dana dalam artian kas
memiliki langkah-langkah sebagai berikut :
1) Mendaftar
pos-pos neraca yang diperbandingkan antara dua titik waktu tertentu dalam kolom
pertama dan kedua.
2) Mendaftar
pos-pos laporan laba rugi dari tahun yang diperbandingkan (current year).
3) Tentukan
kenaikan dan penurunan yang terjadi pada pos-pos neraca, tunjukkan dalam kolom
”Perubahan” debit dan kredit. Kolom perubahan debit untuk mencatat adanya
kenaikan aktiva, penurunan utang dan modal serta bertambahnya biaya serta
berkurangnya penhasilan. Sedangkan kolom kredit untuk mencatat penurunan
aktiva, kenaikan utang dan modal, bertambahnya penghasilan dan berkurangnya
biaya.
4) Menganalisis
perubahan-perubahan yang terjadi pada pos-pos neraca dan pos-pos laba rugi
untuk menentukan adanya perubahan yang tidak mempengaruhi kas.
5) Membuat
jurnal penyesuaian dalam lembar kerja tersebut untuk menghilangkan akibat atau
pengaruhtransaksi nonkas yang sudah dicatat dalam periode tersebut.
6) Memindahkan
saldo atau perubahan setelah disesuaikan kecuali perubahan kas) Ke dalam kolom
“Kenaikan dan Penurunan Kas” atau “Sumber dan Penggunaan Kas”.
Penurunan
aktiva (selain kas), kenaikan utang, modal dan penghasilan merupakan sumber
kas, sedangkan kenaikan aktiva (selain kas), penurunan utang, modal dan
kenaikan biaya merupakan penggunaan kas. Perubahan kas tidak perlu dipindahkan
ke kolom sumber dan penggunaan kas karena perubahan kas inilah yang dianalisis,
selisih jumlah kolom sumber kas dengan penggunaan kas harus sama dengan
perubahan yang terjadi dalam pos “Kas”.
7) Untuk
penyusunan laporan sumber dan penggunaan kas datanya diambil dari dua kolom
terakhir dari lembar kerja.
II.
ANALISIS
PERUBAHAN PENGHASILAN DAN BIAYA
A.
Pentingnya
Analisis Perubahan Penghasilan dan Biaya
Pendapatan
sebagai salah satu elemen penentuan laba rugi suatu perusahaan belum mempunyai
pengertian yang seragam. Hal ini disebabkan pendapatan biasanya dibahas dalam
hubungannya dengan pengukuran dan waktu pengakuan pendapatan itu sendiri. Secara
garis besar konsep pendapatan dapat ditinjau dua segi, yaitu :
a.
Menurut ilmu ekonomi. Pendapatan menurut
ilmu ekonomi merupakan nilai maksimum yang dapat dikonsumsi oleh seseorang
dalam suatu periode dengan mengharapkan keadaan yang sama pada akhir periode
seperti keadaan semula. Pengertian tersebut menitikberatkan pada total
kuantitatif pengeluaran terhadap konsumsi selama satu periode. Dengan kata
lain, pendapatan adalah jumlah harta kekayaan awal periode ditambah keseluruhan
hasil yang diperoleh selama satu periode, bukan hanya yang dikonsumsi.
b. Menurut ilmu akuntansi. Ada beberapa
karakteristik tertentu dari pendapatan yang menentukan atau membatasi bahwa
sejumlah rupiah yang masuk ke perusahaan merupakan pendapatan yang berasal dari
operasi perusahaan. Karakteristik ini dapat dilihat berdasarkan sumber
pendapatan, produk dan kegiatan utama perusahaan dan jumlah rupiah pendapatan
serta proses penandingan :
-
Sumber pendapatan
-
Produk dan kegiatan utama perusahaan.
Pendapatan adalah arus masuk bruto dari
manfaat ekonomi (selama periode) yang timbul dalam rangka kegiatan usaha dari
suatu badan bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, selain yang
berkaitan dengan meningkatkan kontribusi dari ekuitas peserta. (IAS 18,7).
Pendapatan harus diukur pada nilai wajar dengan pertimbangan diterimanya
piutang. (IAS 18,9) .
Pengakuan pendapatan pencatatan jumlah
rupiah pendapatan secara formal ke dalam sistem pembukuan sehingga jumlah
tersebut terefleksi dalam statement keuangan.
Dua
konsep penting:
-
Pembentukan pendapatan (earning of revenue)
-
Realisasi pendapatan (realization of revenue)
Produk perusahaan mungkin berupa barang
ataupun dalam bentuk jasa. Perusahaan tertentu mungkin sekali menghasilkan
berbagai macam produk atau baik berupa barang atau jasa atau keduanya yang
sangat berlainan jenis maupun arti pentingnya bagi perusahaan.
Jumlah rupiah pendapatan dan proses
penandingan Pendapatan merupakan jumlah rupiah dari harga jual per satuan kali
kuantitas terjual. Perusahaan umumnya akan mengharapkan terjadinya laba yaitu
jumlah rupiah pendapatan lebih besar dari jumlah biaya yang dibebankan.
B.
Kriteria
Pengakuan Pendapatan
Pengakuan
sebagai pencatatan suatu item dalam perkiraan-perkiraan dan laporan keuangan
seperti aktiva, kewajiban, pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian.
Pengakuan itu termasuk penggambaran suatu item baik dalam kata-kata maupun
dalam jumlahnya, dimana jumlah mencakup angka-angka ringkas yang dilaporkan
dalam laporan keuangan. Empat kriteria mendasar yang harus dipenuhi sebelum
suatu item dapat diakui adalah :
a.
Definsi item dalam pertanyaan harus
memenuhi definisi salah satu dari tujuh unsur laporan keuangan yaitu aktiva,
kewajiban, ekuitas, pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian.
b. Item tersebut harus memiliki atribut relevan
yang dapat diukur secara andal, yaitu karakteristik, sifat atau aspek yang
dapat dikuantifikasi dan diukur.
c. Relevansi informasi mengenai item
tersebut mampu membuat suatu perbedaan dalam pengambilan keputusan.
d. Reliabilitas informasi mengenai item tersebut
dapat digambarkan secara wajar dapat diuji, dan netral.
Empat kriteria pengakuan di atas,
diterapkan pada semua item yang akan diakui pada laporan keuangan. Namun SFAC
No.5 menyatakan persyaratan yang lebih mengikat dalam hal pengakuan komponen
laba dan pada pengakuan perubahan lainnya dalam aktiva atau kewajiban. Sebagai
tambahan pada empat kriteria pengakuan secara umum yang telah dijelaskan
sebelumnya, pendapatan dan keuntungan umumnya diakui apabila:
a.
Pendapatan dan keuntungan tersebut telah
direalisasikan.
b. Pendapatan dan keuntungan tersebut telah
dihasilkan karena sebagian besar dari proses untuk menghasilkan laba telah
selesai. Pendapatan direalisasikan ketika kas diterima untuk barang dan jasa
yang dijual. Pendapatan itu dapat direalisasikan ketiga klaim atas kas
(misalnya, aktiva non kas seperti piutang usaha atau wesel tagih) diterima yang
ditentukan dapat segera dikonversikan ke dalam kas tertentu. Kriteria ini juga
dipenuhi jika produk tersebut adalah suatu komoditas, seperti emas, dimana ada
pasar publik untuk jumlah tak terhingga, dan produk tersebut dapat dibeli dan
dijual pada harga pasar yang telah diketahui.
c. Pengukuran pendapatan. Pendapatan harus
diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima.
Jumlah pendapatan yang timbul dari suatu transaksi biasanya ditentukan oleh
persetujuan antara perusahaan dengan pembeli atau pemakai aktiva tersebut.
Jumlah tersebut diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat
diterima perusahaan dikurangi jumlah diskon dagang dan rabat volume yang
diperbolehkan oleh perusahaan.
Pada umumnya imbalan
tersebut berbentuk kas atau setara kas dan jumlah pendapatan adalah jumlah kas
atau setara kas yang diterima atau yang dapat diterima. Namun jika terdapat
perbedaan antara nilai wajar dan jumlah nominal, maka imbalan tersebut diakui
sebagai pendapatan bunga. Nilai wajar disini dimaksudkan sebagai suatu jumlah
dimana kegiatan mungkin ditukarkan atau suatu kewajiban diselesaikan antara
pihak yang memakai dan berkeinginan untuk meakukan transaksi wajar, kemungkinan
kurang dari jumlah nominal kas yang diterima atau dapat diterima.
d. Pengakuan pendapatan. Pendapatan yang
timbul dari kegiatan normal perusahaan memiliki identifikasi tertentu. Menurut
PSAK No.23 kriteria pengakuan pendapatan biasanya diterapkan secara terpisah
kepada setiap transaksi, namun dalam keadaan tertentu adalah perlu untuk
menerapkan kriteria pengakuan tersebut kepada komponen-komponen yang dapat
diidentifikasi secara terpisah dari suatu transaksi tunggal supaya mencerminkan
substansi dari transaksi tersebut. Sebaliknya, kriteria pengakuan diterapkan
pada dua atau lebih transaksi bersama-sama bila transaksi tersebut terikat
sedemikian rupa sehingga pengaruh komersialnya tidak dapat dimengerti tanpa melihat
rangkaian transaksi tertentu secara keseluruhan.
C.
Aspek
Pendanaan & Faktor yang Mempengaruhi Laba Bersih atau Pendapatan
Ada dua aspek pendanaan
yaitu:
1) Aspek
Fisik
Pendapatan adalah hasil
akhir suatu aliran fisik dalam proses menghasilkan laba.
2) Aspek
moneter
Pendapatan adalah aliran masuk
aktiva yang berasal dari kegiatan operasi perusahaan dalam arti luas.
Ada
3 (tiga) faktor yang mempengaruhi Laba Bersih atau Pendapatan :
-
Volume produk yang dijual
-
Harga jual produk
-
Biaya produksi
D.
Sumber
Pendapatan
1. Transaksi modal atau pendanaan yang
mengakibatkan adanya tambahan dana yang ditanamkan oleh pemegang obligasi dan
pemegang saham.
2. Laba dari penjualan aktiva yang bukan
berupa produk perusahaan seperti aktiva tetap, surat berharga atau penjualan
anak/cabang perusahaan.
3.
Hadiah , sumbangan atau penemuan
4.
Revaluasi aktiva
5.
Penyerahan produk perusahaan, yaitu
aliran hasil penjualan produk
Proses
terbentuk dan terealisasinya pendapatan :
1. Earning Process
(proses pembentukan pendapatan)
Pendapatan dianggap terbentuk
bersamaan dengan seluruh proses berlangsungnya operasi perusahaan (produksi,
penjualan dan pengumpulan piutang).
2. Realization Process
(proses realisasi pendapatan)
Pendapatan dianggap
terbentuk setelah produk selesai dikerjakan dan terjual langsung / atas dasar
kontrak penjualan.
E.
Laporan Perubahan Laba Bruto dan Analisisnya
Laba kotor (gross profit) merupakan
selisih antara penjualan dan harga pokok penjualan. Karena itu laba kotor
dipengaruhi oleh harga dan kuantitas penjualan, dan juga harga perolehan tiap
unit produk yang terjual. Dari sisi penjualan, perubahan Laba kotor dipengaruhi
oleh adanya perubahan pada item:
1)
Perubahan harga jual per unit produk,
2)
Perubahan kuantitas atau volume produk
yang dijual atau dihasilkan.
Dari
sisi harga pokok penjualan perubahan laba kotor dipengaruhi oleh adanya
perubahan :
1)
Harga pokok rata-rata per unit produk,
dan
2)
Kuantitas atau volume produk yang
dijual.
Berikut
diuraikan beberapa formula untuk mengukur variance atau ”penyimpangan”
realisasi laba kotor dari laba kotor yang dianggarkan. Formula-formula ini bisa
juga digunakan untuk mebuat analisis perubahan laba kotor antara tahun sekarang
dengan tahun seelumnya. Untuk tujuan ini maka kata-kata ”dianggarkan” dalam
formula ini diganti dengan kata-kata ”tahun lalu”.
Karena
pertimbangan biaya dan kepraktisan, perusahaan-perusahaan yang relatif kecil
sering tidak mau membuat anggaran yang lebih spesifik/formal dalam menjalankan
bisnisnya. Sebagai pengganti anggaran mereka menggunakan pengalamannya
tahun-tahun sebelumnya sebagai patokan (benchmark) untuk tahun terakhir.
a. Perubahan harga jual (sales price
variance); yaitu adanya perubahan antara harga jual yang sesungguhnya
dengan harga jual yang dianggarkan, atau harga jual periode sebelumnya.
b.
Perubahan kuantitas produk yang dijual (Sales
Volume Variance); yaitu adanya perbedaan anatara kuantitas produk yang
direncanakan atau periode sebelumnya dengan kuantitas yang sesungguhnya
terjual.
c. Perubahan harga pokok penjualan per unit
produk (Cost Price Variance); yaitu adanya perbedaan antara harga pokok
penjualan per unit produk (unit cost) menurut anggaran atau periode sebelumnya
dengan harga pokok sesungguhnya.
F.
Berbagai macam bentuk ratio antar
perkiraan di laporan rugi laba sehubungan dengan analisis perubahan pendapatan
Setiap perusahaan dalam menjalankan
aktivitas atau operasinya sehari-hari selalu membutuhkan modal kerja (working capital). Modal kerja ini
misalnya digunakan untuk membayar upah buruh, gaji pegawai, membeli bahan
mentah, membayar persekot dan pengeluaran-pengeluaran lainnya yang gunanya
untuk membiayai operasi perusahaan. Untuk mendapatkan gambaran mengenai
pengertian dari modal kerja disini peneliti kemukakan beberapa pendapat:
a. James
C Van Harne (1997:214) menyatakan, bahwa “Modal kerja adalah aktiva lancar
dikurangi kewajiban lancar, dan modal kerja kotor adalah investasi perusahaan
dalam aktiva lancar seperti kas, piutang dan persediaan”
b. J.
Fred Weston Eugene F. Brigham (1991:157), menyatakan bahwa “Modal kerja adalah
investasi perusahaan dalam harta jangka pendek yaitu kas, surat berharga jangka
pendek, piutang dan persediaan”.
c. Bambang
Riyanto (1995:7), mengemukakan 3 (tiga) konsep pengertian modal kerja yaitu :
- Konsep
kuantitatif. Konsep ini menunjukan jumlah dana ( fund) yang tersedia untuk
tujuan operasi jangka pendek. Konsep ini menganggap bahwa modal kerja adalah
jumlah aktiva lancer ( gross working capital ).
- Konsep
kualitatif. Menitik beratkan pada kualitas modal kerja menurut konsep ini modal
kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhdap hutang lancar ( net working
capital ). Sehingga menunjukan margin of protection ( tingkat keamanan bagi
para kreditur jangka pendek ).
- Konsep
fungsional. Menitik beratkan fungsi dari dana yang dimiliki dalam menghasilkan
laba dari usaha pokok perusahaan yaitu current income dan future income. Dari
uraian tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa modal kerja adalah harta yang
dimiliki perusahaan yang dipergunakan untuk menjalankan kegiatan usaha atau
membiayai operasional perusahaan tanpa mengorbankan aktiva yang lain dengan
tujuan memperoleh laba yang optimal.
Tujuan laporan perubahan modal kerja
adalah memberikan ringkasan transaksi keuangan yang terjadi selama satu periode
dengan menunjukan sumber dan penggunaan modal kerja dalam periode tersebut.
Laporan perubahan modal kerja akan memberikan gambaran tentang bagaimana
management mengelolah perputaran atau sirkulasi modalnya
Sumber Referensi
:
https://oniiomad.wordpress.com/analisis-sumber-dan-penggunaan-kas/
http://triawahyunieriska.blogspot.co.id/2013/01/laporan-sumber-dan-penggunaan-dana.html
http://merytaocta.blogspot.co.id/2012/04/analisa-perubahan-pendapatan.html
http://andrikevin.blogspot.co.id/2012/05/analisis-perubahan-pendapatan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar