Fungky Saraswati
44214404 / 3DA02
ANALISIS
PERBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN
A.
Pengertian Analisis Perbandingan Laporan Keuangan
Analisis perbandingan
antara laporan keuangan merupakan analisis yang dilakukan dengan membandingkan
laporan keuangan lebih dari satu periode. Artinya minimal lebih dari satu
periode atau lebih, dengan begitu akan dapat diketahui perubahan-perubahan yang
terjadi. Perubahan yang terjadi dapat berupa kenaikan atau penurunan dari
masing-masing komponen analisis. Dari perubahan ini terlihat masing-masing
kemajuan atau kegagalan dalam mencapai target yang telah ditentukan sebelumnya.
Analisis ini merupakan
bagian dari analisis horisontal, yaitu suatu tehnik analisis dengan cara
memperbandingkan laporan keuangan untuk dua atau tiga periode. Laporan keuangan
yang diperbandingkan untuk beberapa periode dapat diketahui sifat dan tendensi
perubahan yang terjadi dalam perusahaan tersebut.
Dari kedua pengertian
di atas dapat dikatakan bahwa analisis perbandingan laporan keuangan adalah
salah satu tekhnik menganalisis laporan keuangan dimana cara yang dilakukan
adalah dengan membandingkan dua laporan keuangan yang sama tapi berbeda periode
(lebih dari satu periode) untuk mengetahui perubahan yang terjadi dalam
masing-masing komponen analisis dari sebuah perusahaan.
Agar laporan keuangan dapat
dibandingkan dengan resiko kesalahan pengambilan keputusan yang sekecil-kecilnya
maka yang harus dilakukan adalah :
·
Diperiksa
terlebih dahulu tentang kewajaran dari laporan keuangan tersebut.
·
Disusun
secara seragam.
Untuk
menyusun laporan keuangan komparatif, laporan keuangan tersebut harus
diseragamkan lebih dulu.
Adanya laporan keuangan yang tidak
sergam disebabkan karena :
1.
Adanya
keinginan khusus dari pimpinan perusahaan. Misal adanya keinginan dari pihak
pimpinan bahwa hutang yang dimiliki seolah-olah sebagian besar merupakan hutang
jangka panjang sedangkan hutang jangka pendeknya sedikit, hal tersebut akan
memngaruhi gambaran dari laporan keuangan bahwa kalau hutang jangka pendeknya
semakin sedikit maka posisi keuangan jangka pendeknya kelihatan baik.
2. Adanya perbedaan dalam penggunaan
yang diharapkan dari laporan keuangan. misalnya: laporan keuanganyang disusun
untuk kepentingan pemegang saham adalah lebih ringkas daripada laporan keuangan
yang disusun untuk kepentingan pimpinan perusahaan sendiri.
3. Adanya perbedaan pendapat dalam
menyusun laporan keuangan. misal : dalam penilaian persediaan ada yang
menggunakan metode LIFO atau FIFO, begitu juga dalam penilaian penyusutan
aktiva tetap ada yang menggunakan metode garis lurus (straight line method)
atau dua kali metode saldo menurun (twice straight line on the declining balance
method).
B. Tujuan Analisis
Perbandingan Laporan Keuangan
Tujuan analisa horisontal adalah untuk menentukan bagaimana
setiap pos laporan keuangan berubah, mengapa pos-pos tersebut berubah, dan
apakah perubahan tersebut menguntungkan atau tidak.
C. Fungsi
dan Manfaat Analisis Perbandingan Laporan Keuangan
1. Untuk mengetahui perubahan masing-masing unsur
laporan keuangan dalam beberapa periode.
2. Sebagai dasar pembuatan perencanaan,kebijaksanaan,
keputusan, serta tindakan operasional manajemen perusahaan pada periode yang
akan datang.
3. Memberikan gambaran atau laporan kemajuan
secara periodik yang dilakukan pihak manajemen perusahaan yang bersangkutan.
4. Dapat menyajikan data historis serta
menyeluruh yang terdiri dari data yang ada merupakan hasil kombinasi antara
fakta yang telah dicatat, prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dalam
akuntansi serta pendapat pribadi.
5. Membantu para manajer, karena dengan
laporan keuangan yang diperbandingkan
untuk beberapa periode dapat diketahui sifat dan tendensi perubahan yang
terjadi dalam perusahaan.
D. Model
Analisis Perbandingan Laporan Keuangan
Analisis perbandingan laporan
keuangan dapat dilakukan dengan dua model, yaitu: pertama, analisis horizontal
atau analisis dinamis dan kedua, analisis vertikal atau analisis statis.
1.
Analisis
Horizontal
Analisis
horizontal yaitu suatu tehnik analisis dengan cara memperbandingkan laporan
keuangan untuk dua periode atau lebih. Dalam analisis horizontal yang
dibandingkan adalah laporan keuangan untuk beberapa periode.
Adapun
pengertian yang lain menyebutkan bahwa analisis horizontal merupakan analisis
yang dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode.
Dari hasil analisis ini akan terlihat perkembangan perusahaan dari periode yang
satu ke periode yang lain. Penyajian dengan cara tersebut memudahkan pembaca
laporan untuk membandingkan elemen-elemen laporan keuangan di antara periode
yang dilaporkan. Dalam laporan ini kemudian disajikan selisih kenaikan atau
penurunan nilai setiap elemen laporan keuangan yang dinyatakan dalam persen dan
nilai mata uang tertentu.
Analisis
horizontal dilaksanakan dengan membandingkan angka-angka dalam suatu laporan
keuangan dengan laporan keuangan lainnya, antara pemerintah dengan pemerintah
lainnya. Seperti misalnya kenaikan atau penurunan komponen-komponen yang ada di
laporan keuangan. Keuntungan yang diperoleh dari analisis horizontal kita akan
tahu terjadinya perubahan-perubahan terhadap komponen laporan keuangan dari
periode ke periode lain.
Analisis
horizontal bertujuan untuk menunjukan perkembangan perusahaan dengan cara
membandingkan laporan laba rugi dua periode berurutan.
2. Analisis Vertikal
Analisis
vertikal adalah analisis yang dilakukan hanya dengan membandingkan satu pos
dengan pos yang lain dalam satu laporan keuangan dan hanya meliputi satu
periode laporan keuangan. Di dalam analisis vertikal dilakukan dengan
membandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lain dalam laporan keuangan
yang sama.
Adapun
pengertian lain yang menyebutkan bahwa analisis vertikal merupakan analisis
yang dilakukan terhadap hanya satu periode laporan keuangan saja. Analisis
dilakukan antara pos-pos yang ada, dalam satu periode. Informasi yang diperoleh
hanya untuk satu periode saja dan tidak diketahui perkembangan dari periode ke
periode tidak diketahui.
Analisis
vertikal atas laba rugi dilakukan dengan mengambil salah satu pos dalam laporan
yang diberi index 100%, kemudian pos – pos lainnya dibandingkan dengan index
tersebut. Dari analisis vertikal tidak dapat dilihat perkembangan perusahaan
karena analisis ini hanya memberikan perbandingan (%) antara masing – masing
pos dalam suatu periode akuntansi.
E. Faktor yang Mempengaruhi
1. Likuiditas
Kemampuan
suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuanganya yang harus segera dipenuhi
atau kemampuan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. Perusahaan
yang mampu memenuhi kewajiaban tepat pada waktunya disebut “likuid”. Sedangkan
perusahaan yang tidak dapat memenuhi kewajiaban pada saat ditangih disebut ”illikuid”.
2.
Solvabilitas
Solvabilats merupakan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban apabila perusahaan tersebut dilikudasikan,
baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang. Apabila perusahaan
dikatakan “solvable”, bila perusahaan tersebut mempunyai aktiva atau kekayaan
yang cukup untuk membayar semua hutang-hutangnya, sebaliknya apabila jumlah
aktiva tidak cukup atau lebih kecil dari pada jumlah hutangnya, berarti
perusahaan tersebut dalam keadaan
“insolvable”.
3.
Profitabilitas
Kemampuan dari suatu perusahaan
dalam hal menghasilkan laba selama periode tertentu. Profitabilitas perusahaan
dapat diketahui dengan memperbandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu
periode dengan jumlah aset atau jumlah modal perusahaan tersebut
4.
Stabilitas
usaha
Kemampuan dari perusahaan tersebut
dalam hal pempertahankan operasional perusahaan yang bersangkutan dan pada
umumnya ditunjukkan dengan kemampuan melakukan usaha secara stabil yang diukur
dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar beban bunga atas
hutang-hutangnya tepat pada waktunya. Dengan demikian perusahaan juga mamapu
untuk membayar deviden secara tertentu kepada para pemengang saham tanpa mengalami
hambatan atau krisis keuangan.
F. Faktor-Faktor
yang Menyebabkan Perubahan Dalam Laporan Keuangan Neraca untuk Suatu Periode
Langkah
awal yang baik di dalam melakukan analisis laporan keuangan adalah dengan
menyajikan laporan keuangan secara komparatif, misalnya untuk dua atau tiga
tahun atau lebih. Dengan penyajian laporan keuangan seperti ini akan adapat
diperoleh gambaran mengenai pergerakan dan kecenderungan serta memberikan
petunjuk yang berharga dalam rangka memprediksi masa datang.
Pembandingan
laporan keuangan untuk dua atau tiga periode dapat dilakukan dengan menghitung
perubahan dari tahun ketahun, baik dalam jumlah absolute (rupiah) maupun dengan
prosentase. Didalam perbandingan laporan keuangan, perubahan baik dalam
absolute (rupiah) maupun prosentase, keduanya harus dipertimbangkan. Hal ini
disebabkan karena ukuran rupiah dari dasar yang berbeda, yang digunakan untuk
menghitung perubahan prosentase dapat mengakibatkan perubahan prosentase yang
besar, melebihi porsinya. Sebagai contoh, suatu perubahan sebesar 20% dari satu
angka Rp 1 juta adalah jauh lebih tidak ada artinya dibandingkan dengan
perubahan yang sama dari angka Rp 100 juta.
Neraca
yang diperbandingkan menunjukkan aktiva, hutang serta modal perusahaan pada dua
tanggal atu lebih untuk satu perusahaan atau pada tanggal tertentu utnuk dua
perusahaan yang berbeda. Dengan memperbandingkan neraca untuk dua atau lebih
dakan dapat diketahui perubahan-perubahan yang terjadi.
Perubahan-perubahan
didalam neraca dalam suatu periode mngkin disebabkan:
1.
Laba
atau rugi yang bersifat operasional maupun insedentil.
2.
Diperolehnya
aktiva baru maupun adanya perubahan bentuk aktiva.
3.
Timbulnya
atau lunasnya hutang maupun adanya perubahan bentuk hutang yang satu ke bentuk
hutang yang lain.
4.
Pengeluaran
atau pembayaran atau penarikan kembali modal saham (adanya penambhan atau
pengurangan modal).
5.
Adanya
pengurangan aktiva seperti pelunasan utang piutang.
6.
Berubahnya
bentuk aktiva dari tetap ke lancar.
7.
Perubahan
lainnya.
Dari
hasil analisis perbandingan laporan keuangan ini, dapat diketahui sifat dan
tendensi perubahan yang terjadi. Kemudian, hasil analisis ini dapat ditunjukkan
ke dalam bentuk:
1.
Jumlah
dalam rupiah;
2.
Jumlah
penurunan dalam rupiah;
3.
Jumlah
kenaikan dalam rupiah;
4.
Perbandingan
dalam presentase;
5.
Perbandingan
dalam bentuk rasio.
Dalam membuat perbandingan
antara berbagi laporan keuangan biasanya aktiva tertentu seperti aktiva tidak
berwujud (goodwill, hak patent, hak pengarang,dll) dan biaya yang ditangguhkan
tidak diikutsertakan, karena sering tidak komparabel. Hal ini disebabkan
masing-masing perusahaan mempunyai ciri-ciri khas mengenai aktiva tersebut.
Dalam
membandingkan laporan keuangan dapat digunakan 2 jenis sumber data:
·
Mempergunakan
laporan keuangan dari satu perusahaan untuk beberapa tahun.
·
Membandingkan
laporang keuangan dari beberapa perusahaan untuk tahun yang sama, misalnya
tahun 2010 saja.
Langkah-langkah
dalam menganalisis neraca:
a.
Analisis
terhadap perubahan jumlah totalnya (misalnya perubahan jumlah aktiva).
b.
Analisis
terhadap peruabhan subtotalnya (misalnya perubahan aktiva lancar, hutang
lancar, aktiva tetap dan peruabahn subtotal lainnya).
c.
Analisis
terhadap peruabahan-perubahan yang terjadi di dalam masing-masing pos.
Laporan laba rugi yang diperbandingkan
menunjukkan penghasilan, biaya, laba, atau rugi bersih dari hasil
operasiperusahaan dalam dua periode atau lebih. Keuntungan utama diketahuinya
kenaikkan atau penurunan adalah bahwa perubahan yang besar akan terlihat dengan
jelas, dan dapat segera diadakan penyelidikan atau analisis lebih lanjut dan
menunjukkan sampai seberapa jauh perkembangan keadaan keuangan perusahaan dari
hasil-hasil yang telah dicapai. Dengan membandingkan atau menghubungkan antara
perubahan yang satu dengan perubahan lainnya akan dapat ditarik kesimpulan mengenai
perubahan kondisi keuangan dan kinerja perusahaan.
Contoh Kasus
Laporan keuangan PT JAYA ABADI dalam
dua tahun terakhir tampak sbb.:
NERACA
Per 31 Desember 2003 dan 2004
31 Des. 2003
31 Des. 2004
AKTIVA:
Kas Rp.
200.000,00
Rp. 390.000,00
Surat-surat berharga Rp.
150.000,00
Rp. 170.000,00
Piutang Dagang Rp.
580.000,00
Rp. 850.000,00
Persediaan Rp.
760.000,00
Rp. 900.000,00
Investasi Jk Panjang Rp.
200.000,00
Rp. 190.000,00
Aktiva Tetap Rp.
2.000.000,00 Rp.
2.000.000,00
Akum Peny. Aktiva
Tetap (Rp. 200.000,00)
(Rp. 300.000,00)
Jumlah
Aktiva
Rp. 3.690.000,00 Rp.
4.200.000,00
KEWAJIBAN & MODAL:
Utang Lancar Rp.
840.000,00
Rp. 900.000,00
Utang Jk. Panjang Rp. 1.350.000,00
Rp. 1.550.000,00
Modal Saham Biasa (nom.Rp.1.000,00) Rp.
1.000.000,00
Rp. 1.200.000,00
Laba Ditahan Rp.
500.000,00 Rp.
550.000,00
Jumlah Kewajiban dan Modal Rp. 3.690.000,00 Rp. 4.200.000,00
PERHITUNGAN RUGI-LABA
Untuk
tahun yang berakhir 31 Desember 2003 dan 2004
31
Des. 2003
31 Des. 2004Penjualan Rp. 4.360.000,00 Rp. 4.720.000,00
Harga Pokok Penjualan (Rp. 2.460.000,00) (Rp. 2.670.000,00)
Laba Kotor Rp. 1.900.000,00 Rp. 2.050.000,00
Biaya Usaha Rp. 1.440.000,00) (Rp. 1.470.000,00)
Laba sebelum Bunga dan Pajak Rp. 460.000,00 Rp. 580.000,00
Pendapatan Bunga Rp. 20.000,00 Rp. 19.000,00
Beban Bunga (Rp. 135.000,00) (Rp. 155.000,00)
Laba sebelum Pajak Rp. 345.000,00 Rp. 444.000,00
Pajak (40%) (Rp. 138.000,00) (Rp. 178.000,00)
Laba Bersih Rp. 207.000,00 Rp. 266.000,00
Diminta:
Buatlah analisis perbandingan laporan keuangan! Bagaimana kesimpulannya?
Penyelesaian:
Pelajari menyeluruh dan bila perlu menyusun kembali laporan keuangan sesuai dengan SAK dan tujuan analisis.
PT. Jaya ABADI
NERACA
Per 31 Desember 2003 dan 2004
AKTIVA: 31 Desember 2003 31 Desember 2004
Aktiva Lancar:
Kas Rp. 200.000,00 Rp. 390.000,00
Surat-surat berharga Rp. 150.000,00 Rp. 170.000,00
Piutang Dagang Rp. 580.000,00 Rp. 850.000,00
Persediaan Rp. 760.000,00 Rp. 900.000,00
Jumlah Aktiva lancar Rp.1.690.000,00 Rp. 2.310.000,00
Investasi Jk Panjang:
Investasi Jk Panjang Rp. 200.000,00 Rp. 190.000,00
Aktiva Tetap:
Aktiva Tetap Rp. 2.000.000,00 Rp. 2.000.000,00
Akum Peny. Aktiva Tetap (Rp. 200.000,00) (Rp. 300.000,00)
Nilai buku Aktiva tetap Rp. 1.800.000,00 Rp. 1.700.000,00
Total Aktiva Rp.3.690.000,00 Rp. 4.200.000,00
KEWAJIBAN & MODAL:
Utang Lancar:
Utang Lancar Rp. 840.000,00 Rp. 900.000,00
Utang Jk Panjang:
Utang Jk. Panjang Rp. 1.350.000,00 Rp. 1.550.000,00
Modal:
Modal Saham Biasa Rp. 1.000.000,00 Rp. 1.200.000,00
Laba Ditahan Rp. 500.000,00 Rp. 550.000,00
Jumlah Modal Rp.1.500.000,00 Rp. 1.750.000,00
Total Kewajiban dan Modal Rp.3.690.000,00 Rp. 4.200.000,00
PT. Jaya ABADI
PERHITUNGAN RUGI-LABA
Untuk tahun yang berakhir 31
Desember 2003 dan 2004
2003
2004Penjualan Rp. 4.360.000,00 Rp. 4.720.000,00
Harga Pokok Penjualan (Rp. 2.460.000,00) (Rp. 2.670.000,00)
Laba Kotor Rp. 1.900.000,00 Rp. 2.050.000,00
Biaya Usaha (Rp. 1.440.000,00) (Rp. 1.470.000,00)
Laba sebelum Bunga dan Pajak Rp. 460.000,00 Rp. 580.000,00
Pendapatan Bunga Rp. 20.000,00 Rp. 19.000,00
Beban Bunga (Rp. 135.000,00) (Rp. 155.000,00)
Laba sebelum Pajak Rp. 345.000,00 Rp. 444.000,00
Pajak (40%) (Rp. 138.000,00) (Rp. 178.000,00)
Laba Bersih Rp. 207.000,00 Rp. 266.000,00
– Adakan perhitungan analisis perubahan (naik atau turun) terhadap pos-pos akun
Analisis Perbandingan Neraca:
2003 |
2004 |
Perubahan |
||
Rp. |
% |
|||
AKTIVA: Aktiva Lancar: Kas Surat-surat berharga Piutang Dagang Persediaan Jumlah Aktiva lancar Investasi Jk Panjang Aktiva Tetap Ak.Pny. Aktiva Tetap Nilai Bk Aktiva tetap |
Rp. 200.000,00 Rp. 150.000,00 Rp. 580.000,00 Rp. 760.000,00 Rp.1.690.000,00 Rp. 200.000,00 Rp. 2.000.000,00 (Rp. 200.000,00) Rp.1.800.000,00 |
Rp. 390.000,00 Rp. 170.000,00 Rp. 850.000,00 Rp. 900.000,00 Rp.2.310.000,00 Rp. 190.000,00 Rp. 2.000.000,00 (Rp. 300.000,00) Rp. 1.700.000,00 |
Rp. 190.000,00 Rp. 20.000,00 Rp. 270.000,00 Rp. 140.000,00 Rp. 620.000,00 Rp. 10.000,00* —— (Rp. 100.000,00) Rp. 100.000,00* |
95 13 47 18 37 5* — 50 6* |
Jumlah Aktiva |
Rp.3.690.000,00 |
Rp. 4.200.000,00 |
Rp. 510.000,00 |
14 |
KWAJIBAN & MODAL: Utang Lancar Utang Jk. Panjang Modal Saham Biasa Laba Ditahan |
Rp. 840.000,00 Rp. 1.350.000,00 Rp. 1.000.000,00 Rp. 500.000,00 |
Rp. 900.000,00 Rp. 1.550.000,00 Rp. 1.200.000,00 Rp. 550.000,00 |
Rp. 60.000,00 Rp. 200.000,00 Rp. 200.000,00 Rp. 50.000,00 |
7 15 20 10 |
Jml Kwajiban & Modal |
Rp. 3.690.000,00 |
Rp. 4.200.000,00 |
Rp. 510.000,00 |
14 |
2003 |
2004 |
Perubahan |
||
Rp. |
% |
|||
Penjualan Harga Pokok Penjualan Laba Kotor Biaya Usaha Laba sblm Bunga & Pajak Pendapatan Bunga Beban Bunga Laba sebelum Pajak Pajak (40%) Laba Bersih |
Rp. 4.360.000,00 (Rp. 2.460.000,00) Rp. 1.900.000,00 (Rp. 1.440.000,00 Rp. 460.000,00 Rp. 20.000,00 (Rp. 135.000,00 Rp. 345.000,00 (Rp. 138.000,00) Rp. 207.000,00 |
Rp. 4.720.000,00 (Rp. 2.670.000,00) Rp. 2.050.000,00 (Rp. 1.470.000,00) Rp. 580.000,00 Rp. 19.000,00 (Rp. 155.000,00) Rp. 444.000,00 (Rp. 178.000,00) Rp. 266.000,00 |
Rp. 360.000,00 Rp. 210.000,00 Rp.150.000,00 Rp. 30.000,00 Rp.120.000,00 Rp. 1.000,00* Rp. 20.000,00 Rp. 99.000,00 Rp. 40.000,00 Rp. 59.000,00 |
8,3 8,5 7,9 2,1 26,1 5* (14,8) 28,7 29 28,5 |
– Interpretasi hasil
analisis perbandingan.
Perbandingan Neraca:
Terdapat kenaikan Aktiva
Rp.510.000,00 (Aktiva lancar naik Rp.620.000,00; Invest Jk Panjang turun
Rp.10.000,00; dan Aktiva tetap turun krn penyusutan sebesar Rp.100.000,00.
Kenaikan aktiva ini disebabkan adanya kenaikan Kwajiban & Modal sebesar
Rp.510.000,00 ( kenaikan Utang lancar; Utang Jk Panjang; Modal ; dan Laba
masing-masing sebesar Rp.60.000,00; Rp. 200.000,00; Rp. 200.000,00; dan
Rp.50.000,00
Perbandingan Laba Rugi:
Ada kenaikan Laba bersih
Rp.59.000,00. Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan Penjualan Rp.360.000,00
yang diikuti kenaikan HPP Rp.210.000,00 sehingga Laba kotor naik Rp.150.000,00.
Dst. dst.
Sumber Referensi:
http://ferianggriawan1.blogspot.co.id/2014/12/makalah-analisis-perbandingan-laporan.html
http://ariefmuliadi30.blogspot.co.id/2014/05/analisisperbandingan-1.html
http://ratnamuslimah.blogspot.co.id/2015/04/analisis-perbandingan-laporan-keuangan.html
https://kurniawanbudi04.wordpress.com/2013/01/15/analisis-perbandingan-analisis-rasio/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar