Rainbow Pinwheel Pointer

Kamis, 06 April 2017

Tugas 2 Softskill Analisis Laporan Keuangan

Fungky Saraswati
44214404 / 3DA02

ANALISIS PERBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN
A.      Pengertian Analisis Perbandingan Laporan Keuangan
Analisis perbandingan antara laporan keuangan merupakan analisis yang dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan lebih dari satu periode. Artinya minimal lebih dari satu periode atau lebih, dengan begitu akan dapat diketahui perubahan-perubahan yang terjadi. Perubahan yang terjadi dapat berupa kenaikan atau penurunan dari masing-masing komponen analisis. Dari perubahan ini terlihat masing-masing kemajuan atau kegagalan dalam mencapai target yang telah ditentukan sebelumnya.
Analisis ini merupakan bagian dari analisis horisontal, yaitu suatu tehnik analisis dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk dua atau tiga periode. Laporan keuangan yang diperbandingkan untuk beberapa periode dapat diketahui sifat dan tendensi perubahan yang terjadi dalam perusahaan tersebut.
Dari kedua pengertian di atas dapat dikatakan bahwa analisis perbandingan laporan keuangan adalah salah satu tekhnik menganalisis laporan keuangan dimana cara yang dilakukan adalah dengan membandingkan dua laporan keuangan yang sama tapi berbeda periode (lebih dari satu periode) untuk mengetahui perubahan yang terjadi dalam masing-masing komponen analisis dari sebuah perusahaan.
            Agar laporan keuangan dapat dibandingkan dengan resiko kesalahan pengambilan keputusan yang sekecil-kecilnya maka yang harus dilakukan adalah :
·           Diperiksa terlebih dahulu tentang kewajaran dari laporan keuangan tersebut.
·           Disusun secara seragam.
Untuk menyusun laporan keuangan komparatif, laporan keuangan tersebut harus diseragamkan lebih dulu.
Adanya laporan keuangan yang tidak sergam disebabkan karena :
1.         Adanya keinginan khusus dari pimpinan perusahaan. Misal adanya keinginan dari pihak pimpinan bahwa hutang yang dimiliki seolah-olah sebagian besar merupakan hutang jangka panjang sedangkan hutang jangka pendeknya sedikit, hal tersebut akan memngaruhi gambaran dari laporan keuangan bahwa kalau hutang jangka pendeknya semakin sedikit maka posisi keuangan jangka pendeknya kelihatan baik.
2.      Adanya perbedaan dalam penggunaan yang diharapkan dari laporan keuangan. misalnya: laporan keuanganyang disusun untuk kepentingan pemegang saham adalah lebih ringkas daripada laporan keuangan yang disusun untuk kepentingan pimpinan perusahaan sendiri.
3.      Adanya perbedaan pendapat dalam menyusun laporan keuangan. misal : dalam penilaian persediaan ada yang menggunakan metode LIFO atau FIFO, begitu juga dalam penilaian penyusutan aktiva tetap ada yang menggunakan metode garis lurus (straight line method) atau dua kali metode saldo menurun (twice straight line on the declining balance method).

B.   Tujuan Analisis Perbandingan Laporan Keuangan
Tujuan analisa horisontal adalah untuk menentukan bagaimana setiap pos laporan keuangan berubah, mengapa pos-pos tersebut berubah, dan apakah perubahan tersebut menguntungkan atau tidak.

C.   Fungsi dan Manfaat Analisis Perbandingan Laporan Keuangan
1.  Untuk mengetahui perubahan masing-masing unsur laporan keuangan dalam beberapa periode.
2.  Sebagai dasar pembuatan perencanaan,kebijaksanaan, keputusan, serta tindakan operasional manajemen perusahaan pada periode yang akan datang.
3.  Memberikan gambaran atau laporan kemajuan secara periodik yang dilakukan pihak manajemen perusahaan yang bersangkutan.
4.      Dapat menyajikan data historis serta menyeluruh yang terdiri dari data yang ada merupakan hasil kombinasi antara fakta yang telah dicatat, prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dalam akuntansi serta pendapat pribadi.
5.      Membantu para manajer, karena dengan laporan keuangan yang diperbandingkan  untuk beberapa periode dapat diketahui sifat dan tendensi perubahan yang terjadi dalam perusahaan.

D.   Model Analisis Perbandingan Laporan Keuangan
            Analisis perbandingan laporan keuangan dapat dilakukan dengan dua model, yaitu: pertama, analisis horizontal atau analisis dinamis dan kedua, analisis vertikal atau analisis statis.
1.         Analisis Horizontal
              Analisis horizontal yaitu suatu tehnik analisis dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih. Dalam analisis horizontal yang dibandingkan adalah laporan keuangan untuk beberapa periode.
              Adapun pengertian yang lain menyebutkan bahwa analisis horizontal merupakan analisis yang dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode. Dari hasil analisis ini akan terlihat perkembangan perusahaan dari periode yang satu ke periode yang lain. Penyajian dengan cara tersebut memudahkan pembaca laporan untuk membandingkan elemen-elemen laporan keuangan di antara periode yang dilaporkan. Dalam laporan ini kemudian disajikan selisih kenaikan atau penurunan nilai setiap elemen laporan keuangan yang dinyatakan dalam persen dan nilai mata uang tertentu.
              Analisis horizontal dilaksanakan dengan membandingkan angka-angka dalam suatu laporan keuangan dengan laporan keuangan lainnya, antara pemerintah dengan pemerintah lainnya. Seperti misalnya kenaikan atau penurunan komponen-komponen yang ada di laporan keuangan. Keuntungan yang diperoleh dari analisis horizontal kita akan tahu terjadinya perubahan-perubahan terhadap komponen laporan keuangan dari periode ke periode lain.
              Analisis horizontal bertujuan untuk menunjukan perkembangan perusahaan dengan cara membandingkan laporan laba rugi dua periode berurutan.
2.      Analisis Vertikal
               Analisis vertikal adalah analisis yang dilakukan hanya dengan membandingkan satu pos dengan pos yang lain dalam satu laporan keuangan dan hanya meliputi satu periode laporan keuangan. Di dalam analisis vertikal dilakukan dengan membandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lain dalam laporan keuangan yang sama.
               Adapun pengertian lain yang menyebutkan bahwa analisis vertikal merupakan analisis yang dilakukan terhadap hanya satu periode laporan keuangan saja. Analisis dilakukan antara pos-pos yang ada, dalam satu periode. Informasi yang diperoleh hanya untuk satu periode saja dan tidak diketahui perkembangan dari periode ke periode tidak diketahui.
               Analisis vertikal atas laba rugi dilakukan dengan mengambil salah satu pos dalam laporan yang diberi index 100%, kemudian pos – pos lainnya dibandingkan dengan index tersebut. Dari analisis vertikal tidak dapat dilihat perkembangan perusahaan karena analisis ini hanya memberikan perbandingan (%) antara masing – masing pos dalam suatu periode akuntansi.

E.   Faktor yang Mempengaruhi
1.    Likuiditas
Kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuanganya yang harus segera dipenuhi atau kemampuan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiaban tepat pada waktunya disebut “likuid”. Sedangkan perusahaan yang tidak dapat memenuhi kewajiaban pada saat  ditangih disebut ”illikuid”.
2.         Solvabilitas
Solvabilats merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban apabila perusahaan tersebut dilikudasikan, baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang. Apabila perusahaan dikatakan “solvable”, bila perusahaan tersebut mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup untuk membayar semua hutang-hutangnya, sebaliknya apabila jumlah aktiva tidak cukup atau lebih kecil dari pada jumlah hutangnya, berarti perusahaan tersebut dalam keadaan  “insolvable”.  
3.         Profitabilitas
Kemampuan dari suatu perusahaan dalam hal menghasilkan laba selama periode tertentu. Profitabilitas perusahaan dapat diketahui dengan memperbandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aset atau jumlah modal perusahaan tersebut
4.         Stabilitas usaha
Kemampuan dari perusahaan tersebut dalam hal pempertahankan operasional perusahaan yang bersangkutan dan pada umumnya ditunjukkan dengan kemampuan melakukan usaha secara stabil yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar beban bunga atas hutang-hutangnya tepat pada waktunya. Dengan demikian perusahaan juga mamapu untuk membayar deviden secara tertentu kepada para pemengang saham tanpa mengalami hambatan atau krisis keuangan.

F.    Faktor-Faktor yang Menyebabkan Perubahan Dalam Laporan Keuangan Neraca untuk Suatu Periode
                        Langkah awal yang baik di dalam melakukan analisis laporan keuangan adalah dengan menyajikan laporan keuangan secara komparatif, misalnya untuk dua atau tiga tahun atau lebih. Dengan penyajian laporan keuangan seperti ini akan adapat diperoleh gambaran mengenai pergerakan dan kecenderungan serta memberikan petunjuk yang berharga dalam rangka memprediksi masa datang.
                        Pembandingan laporan keuangan untuk dua atau tiga periode dapat dilakukan dengan menghitung perubahan dari tahun ketahun, baik dalam jumlah absolute (rupiah) maupun dengan prosentase. Didalam perbandingan laporan keuangan, perubahan baik dalam absolute (rupiah) maupun prosentase, keduanya harus dipertimbangkan. Hal ini disebabkan karena ukuran rupiah dari dasar yang berbeda, yang digunakan untuk menghitung perubahan prosentase dapat mengakibatkan perubahan prosentase yang besar, melebihi porsinya. Sebagai contoh, suatu perubahan sebesar 20% dari satu angka Rp 1 juta adalah jauh lebih tidak ada artinya dibandingkan dengan perubahan yang sama dari angka Rp 100 juta.
                        Neraca yang diperbandingkan menunjukkan aktiva, hutang serta modal perusahaan pada dua tanggal atu lebih untuk satu perusahaan atau pada tanggal tertentu utnuk dua perusahaan yang berbeda. Dengan memperbandingkan neraca untuk dua atau lebih dakan dapat diketahui perubahan-perubahan yang terjadi.
       Perubahan-perubahan didalam neraca dalam suatu periode mngkin disebabkan:
1.      Laba atau rugi yang bersifat operasional maupun insedentil.
2.      Diperolehnya aktiva baru maupun adanya perubahan bentuk aktiva.
3.      Timbulnya atau lunasnya hutang maupun adanya perubahan bentuk hutang yang satu ke bentuk hutang yang lain.
4.      Pengeluaran atau pembayaran atau penarikan kembali modal saham (adanya penambhan atau pengurangan modal).
5.      Adanya pengurangan aktiva seperti pelunasan utang piutang.
6.      Berubahnya bentuk aktiva dari tetap ke lancar.
7.      Perubahan lainnya.
Dari hasil analisis perbandingan laporan keuangan ini, dapat diketahui sifat dan tendensi perubahan yang terjadi. Kemudian, hasil analisis ini dapat ditunjukkan ke dalam bentuk:
1.      Jumlah dalam rupiah;
2.      Jumlah penurunan dalam rupiah;
3.      Jumlah kenaikan dalam rupiah;
4.      Perbandingan dalam presentase;
5.      Perbandingan dalam bentuk rasio.
                 Dalam membuat perbandingan antara berbagi laporan keuangan biasanya aktiva tertentu seperti aktiva tidak berwujud (goodwill, hak patent, hak pengarang,dll) dan biaya yang ditangguhkan tidak diikutsertakan, karena sering tidak komparabel. Hal ini disebabkan masing-masing perusahaan mempunyai ciri-ciri khas mengenai aktiva tersebut.
Dalam membandingkan laporan keuangan dapat digunakan 2 jenis sumber data:
·           Mempergunakan laporan keuangan dari satu perusahaan untuk beberapa tahun.
·           Membandingkan laporang keuangan dari beberapa perusahaan untuk tahun yang sama, misalnya tahun 2010 saja.
Langkah-langkah dalam menganalisis neraca:
a.       Analisis terhadap perubahan jumlah totalnya (misalnya perubahan jumlah aktiva).
b.      Analisis terhadap peruabhan subtotalnya (misalnya perubahan aktiva lancar, hutang lancar, aktiva tetap dan peruabahn subtotal lainnya).
c.       Analisis terhadap peruabahan-perubahan yang terjadi di dalam masing-masing pos.
            Laporan laba rugi yang diperbandingkan menunjukkan penghasilan, biaya, laba, atau rugi bersih dari hasil operasiperusahaan dalam dua periode atau lebih. Keuntungan utama diketahuinya kenaikkan atau penurunan adalah bahwa perubahan yang besar akan terlihat dengan jelas, dan dapat segera diadakan penyelidikan atau analisis lebih lanjut dan menunjukkan sampai seberapa jauh perkembangan keadaan keuangan perusahaan dari hasil-hasil yang telah dicapai. Dengan membandingkan atau menghubungkan antara perubahan yang satu dengan perubahan lainnya akan dapat ditarik kesimpulan mengenai perubahan kondisi keuangan dan kinerja perusahaan.

Contoh Kasus
Laporan keuangan PT JAYA ABADI dalam dua tahun terakhir tampak sbb.:
NERACA
Per 31 Desember 2003 dan 2004
                                                                        31 Des.  2003                       31 Des.  2004
AKTIVA:
Kas                                                                  Rp.     200.000,00             Rp.    390.000,00
Surat-surat berharga                                        Rp.     150.000,00             Rp.    170.000,00
Piutang Dagang                                              Rp.     580.000,00             Rp.    850.000,00
Persediaan                                                       Rp.     760.000,00             Rp.    900.000,00
Investasi Jk Panjang                                        Rp.     200.000,00             Rp.    190.000,00
Aktiva Tetap                                                   Rp.  2.000.000,00             Rp. 2.000.000,00
Akum Peny. Aktiva Tetap                             (Rp.     200.000,00)            (Rp.  300.000,00)
Jumlah Aktiva                                                 Rp.  3.690.000,00             Rp. 4.200.000,00
KEWAJIBAN & MODAL:
Utang Lancar                                                  Rp.    840.000,00              Rp.      900.000,00
Utang Jk. Panjang                                           Rp. 1.350.000,00               Rp.  1.550.000,00
Modal Saham Biasa (nom.Rp.1.000,00)         Rp. 1.000.000,00               Rp.  1.200.000,00
Laba Ditahan                                                  Rp.    500.000,00               Rp.     550.000,00
Jumlah Kewajiban dan Modal                        Rp. 3.690.000,00               Rp.  4.200.000,00

PERHITUNGAN  RUGI-LABA
     Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2003 dan 2004
                                                                        31   Des.    2003                31  Des.      2004
Penjualan                                                         Rp.  4.360.000,00                Rp.   4.720.000,00
Harga Pokok Penjualan                                   (Rp. 2.460.000,00)             (Rp.  2.670.000,00)
Laba Kotor                                                      Rp.  1.900.000,00               Rp.    2.050.000,00
Biaya Usaha                                                    Rp.  1.440.000,00)             (Rp.   1.470.000,00)
Laba sebelum Bunga dan Pajak                      Rp.     460.000,00                Rp.     580.000,00
Pendapatan Bunga                                          Rp.       20.000,00                 Rp.      19.000,00
Beban Bunga                                                 (Rp.     135.000,00)              (Rp.    155.000,00)
Laba sebelum Pajak                                        Rp.     345.000,00                  Rp.    444.000,00
Pajak (40%)                                                     (Rp.   138.000,00)               (Rp.     178.000,00)
Laba Bersih                                                     Rp.    207.000,00                 Rp.      266.000,00
Diminta:
Buatlah analisis perbandingan laporan keuangan! Bagaimana kesimpulannya?
Penyelesaian:
Pelajari menyeluruh  dan bila perlu menyusun kembali laporan  keuangan sesuai dengan SAK dan tujuan analisis.
PT. Jaya ABADI
NERACA
Per 31 Desember 2003 dan 2004

AKTIVA:                                          31 Desember 2003                      31 Desember 2004
Aktiva Lancar:
Kas                                                      Rp.     200.000,00                              Rp.  390.000,00
Surat-surat berharga                            Rp.     150.000,00                              Rp.  170.000,00
Piutang Dagang                                  Rp.     580.000,00                              Rp.   850.000,00
Persediaan                                           Rp.   760.000,00                              Rp.     900.000,00
Jumlah Aktiva lancar                          Rp.1.690.000,00                                Rp. 2.310.000,00
Investasi Jk Panjang:  
Investasi Jk Panjang                            Rp.   200.000,00                                 Rp.   190.000,00
Aktiva Tetap:
Aktiva Tetap                                       Rp. 2.000.000,00                                Rp. 2.000.000,00
Akum Peny. Aktiva Tetap                  (Rp.    200.000,00)                            (Rp.    300.000,00)
Nilai buku  Aktiva tetap                     Rp. 1.800.000,00                                Rp. 1.700.000,00
Total  Aktiva                                        Rp.3.690.000,00                                 Rp. 4.200.000,00
KEWAJIBAN & MODAL:
Utang Lancar:
Utang Lancar                                      Rp.    840.000,00                                Rp.     900.000,00
Utang Jk Panjang:
Utang Jk. Panjang                               Rp. 1.350.000,00                                Rp.  1.550.000,00
Modal:
Modal Saham Biasa                            Rp. 1.000.000,00                                Rp. 1.200.000,00
Laba Ditahan                                      Rp.    500.000,00                                Rp.    550.000,00
Jumlah Modal                                     Rp.1.500.000,00                                 Rp.  1.750.000,00
Total Kewajiban dan Modal               Rp.3.690.000,00                                 Rp.   4.200.000,00

PT. Jaya ABADI
PERHITUNGAN  RUGI-LABA
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2003 dan  2004
                                                                                                2003                              2004
Penjualan                                                                     Rp. 4.360.000,00              Rp. 4.720.000,00
Harga Pokok Penjualan                                               (Rp. 2.460.000,00)           (Rp. 2.670.000,00)
Laba Kotor                                                                  Rp. 1.900.000,00              Rp. 2.050.000,00
Biaya Usaha                                                                (Rp. 1.440.000,00)           (Rp. 1.470.000,00)
Laba sebelum Bunga dan Pajak                                  Rp.     460.000,00              Rp.    580.000,00
Pendapatan Bunga                                                      Rp.       20.000,00                Rp.    19.000,00
Beban Bunga                                                              (Rp.   135.000,00)              (Rp.  155.000,00)
Laba sebelum Pajak                                                     Rp.   345.000,00               Rp.    444.000,00
Pajak (40%)                                                                 (Rp.   138.000,00)             (Rp.   178.000,00)
Laba Bersih                                                                  Rp.    207.000,00              Rp.    266.000,00

– Adakan perhitungan analisis perubahan (naik atau turun) terhadap pos-pos akun
Analisis Perbandingan Neraca:


2003

2004
Perubahan
Rp.
%
AKTIVA:
Aktiva Lancar:
Kas
Surat-surat berharga
Piutang Dagang
Persediaan
Jumlah Aktiva lancar
Investasi Jk Panjang
Aktiva Tetap
Ak.Pny. Aktiva Tetap
Nilai Bk Aktiva tetap
Rp.   200.000,00
Rp.   150.000,00
Rp.   580.000,00
Rp.   760.000,00
Rp.1.690.000,00
Rp.   200.000,00
Rp. 2.000.000,00
(Rp.  200.000,00)
Rp.1.800.000,00
Rp.    390.000,00
Rp.   170.000,00
Rp.   850.000,00
Rp.   900.000,00
Rp.2.310.000,00

Rp.    190.000,00
Rp. 2.000.000,00
(Rp.  300.000,00)
Rp. 1.700.000,00
Rp.  190.000,00
Rp.    20.000,00
Rp.  270.000,00
Rp.  140.000,00
Rp.  620.000,00
Rp.    10.000,00*
——
(Rp. 100.000,00)
 Rp. 100.000,00*
95
13
47
18
37
5*

50
6*
Jumlah Aktiva
Rp.3.690.000,00
Rp. 4.200.000,00
 Rp.  510.000,00
14
KWAJIBAN & MODAL:
Utang Lancar
Utang Jk. Panjang
Modal Saham Biasa
Laba Ditahan
Rp.    840.000,00
Rp. 1.350.000,00
Rp. 1.000.000,00
Rp.    500.000,00
Rp.   900.000,00
Rp. 1.550.000,00
Rp. 1.200.000,00
Rp.   550.000,00
Rp.    60.000,00
Rp.  200.000,00
Rp.  200.000,00
Rp.    50.000,00
7
15
20
10
Jml Kwajiban & Modal
Rp. 3.690.000,00
Rp. 4.200.000,00
Rp.  510.000,00
14
Analisis Perbandingan Laba-Rugi:


2003

2004
Perubahan
Rp.
%
Penjualan
Harga Pokok Penjualan
Laba Kotor
Biaya Usaha
Laba sblm Bunga & Pajak
Pendapatan Bunga
Beban Bunga
Laba sebelum Pajak
Pajak (40%)
Laba Bersih
 Rp. 4.360.000,00
(Rp. 2.460.000,00)
Rp. 1.900.000,00
(Rp. 1.440.000,00
Rp.    460.000,00
Rp.     20.000,00
(Rp.   135.000,00
Rp.   345.000,00
(Rp.   138.000,00)
 Rp.   207.000,00
 Rp. 4.720.000,00
(Rp. 2.670.000,00)
 Rp. 2.050.000,00
(Rp. 1.470.000,00)
Rp.    580.000,00
Rp.      19.000,00
(Rp.   155.000,00)
Rp.    444.000,00
(Rp.   178.000,00)
 Rp.    266.000,00
Rp. 360.000,00
Rp. 210.000,00
Rp.150.000,00
Rp.  30.000,00
Rp.120.000,00
Rp.   1.000,00*
Rp.  20.000,00
Rp.  99.000,00
Rp.  40.000,00
Rp.  59.000,00
8,3
8,5
7,9
2,1
26,1
5*
(14,8)
28,7
29
28,5
–  Interpretasi hasil analisis perbandingan.
Perbandingan Neraca:
Terdapat kenaikan Aktiva Rp.510.000,00 (Aktiva lancar naik Rp.620.000,00; Invest Jk Panjang turun Rp.10.000,00; dan Aktiva tetap turun krn penyusutan sebesar Rp.100.000,00. Kenaikan aktiva ini disebabkan adanya kenaikan Kwajiban & Modal sebesar Rp.510.000,00 ( kenaikan Utang lancar; Utang Jk Panjang; Modal ; dan Laba masing-masing sebesar Rp.60.000,00; Rp. 200.000,00; Rp.  200.000,00; dan Rp.50.000,00
Perbandingan Laba Rugi:
Ada kenaikan Laba bersih Rp.59.000,00. Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan Penjualan Rp.360.000,00 yang diikuti kenaikan HPP Rp.210.000,00 sehingga Laba kotor naik Rp.150.000,00. Dst. dst.




Sumber Referensi:
http://ferianggriawan1.blogspot.co.id/2014/12/makalah-analisis-perbandingan-laporan.html
http://ariefmuliadi30.blogspot.co.id/2014/05/analisisperbandingan-1.html
http://ratnamuslimah.blogspot.co.id/2015/04/analisis-perbandingan-laporan-keuangan.html
https://kurniawanbudi04.wordpress.com/2013/01/15/analisis-perbandingan-analisis-rasio/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar