MATERI III
A.
Laporan
Keuangan
a.
Pengertian
Pencatatan transaksi dan
pengikhtisaran dan pelaporan yang dapat memberikan informasi bagi pemakai.
b.
Karakteristik dalam laporan keuangan
-
Dapat dipahami : Ini berarti
bahwa kualitas penting yang ditampung dalam laporan keuangan adalah
kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini,
pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi
dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari dengan ketekunan yang
wajar.
-
Relevan : Suatu laporan keuangan dikatakan
relevan apabila informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut
memiliki manfaat, sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan oleh pemakai
laporan keuangan. Atau dengan kata lain, relevan merupakan kemampuan dari suatu
informasi untuk mempengaruhi keputusan manajer atau pemakai laporan keuangan
lainnya sehingga keberadaan informasi tersebut mampu mengubah atau mendukung
harapan mereka tentang hasil-hasil atau konsekuensi dari tindakan yang diambil.
-
Keandalan : Keandalan merupakan kualitas informasi yang
disampaikan laporan keuangan menyebabkan pemakai informasi akuntansi sangat
tergantung pada kebenaran informasi yang dihasilkan. Keandalan suatu informasi
sangat tergantung pada kemampuan suatu informasi untuk menggambarkan secara
wajar keadaan/peristiwa yang digambarkan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.
-
Dapat dibandingkan : Suatu laporan keuangan dapat
diperbandingkan bila informasi tersebut dapat saling diperbandingkan baik antar
periode maupun antar perusahaan. Laporan keuangan mempunyai peranan penting
bagi banyak pihak, sehingga ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan
sangat dibutuhkan.
-
Materialistis : Suatu
laporan atau fakta dipandang material apabila kelalaian dalam mencantumkan atau
kesalahan mencatat informasi dapat memengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan
analisis bahwa keadaan lain sebagai bahan pertimbangan lengkap.
-
Tepat waktu : Informasi
disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan berguna dalam pengambilan
keputusan.
c.
Pos-pos dalam laporan keuangan
1. Aktiva
a) Aktiva
Lancar : Uang kas
atau aktiva-aktiva lain dan sumber-sumber yang diharapkan dapat direalisasikan
menjadi uang kas.
b) Investasi
jangka panjang : Bertujuan untuk tidak
dicairkan menjadi uang kas dalam satu periode satu tahun atau dalam operasi
normal perusahaan. Contohnya, surat berharga, obligasi dan penyisihan dana.
c) Aset
tetap : Aktiva yang umur pemanfaatannya
lebih dari satu tahun dan sifatnya relatif tetap. Contohnya gedung, tanah,
peralatan kantor, mesin, kendaraan, dll. Kecuali tanah, aktiva tetap dalam
pemanfaatannya secara bertahap akan mengalami penyusutan atau berkurang nilai
kegunaannya.
d) Aset
tidak berwujud : Hak-hak istimewa yang sifatnya
tidak berwujud yang menguntungkan perusahaan dalam memperoleh pendapatan.
Contohnya
hak paten, goodwill, hak cipta, merk dagang, dll.
2. Kewajiban
a) Jangka pendek : Kewajiban yang dapat diharapkan untuk dilunasi dalam jangka pendek (satu tahun atau kurang). Biasanya terdiri dari utang pembayaran (hutang dagang, gaji, pajak, dan sebagainya).
b) Jangka panjang : Kewajiban yang penyelesaiannya melebihi satu periode akuntansi (lebih dari satu tahun). Biasanya terdiri dari utang jangka panjang, obligasi pensiun, dan lain-lain.
a) Jangka pendek : Kewajiban yang dapat diharapkan untuk dilunasi dalam jangka pendek (satu tahun atau kurang). Biasanya terdiri dari utang pembayaran (hutang dagang, gaji, pajak, dan sebagainya).
b) Jangka panjang : Kewajiban yang penyelesaiannya melebihi satu periode akuntansi (lebih dari satu tahun). Biasanya terdiri dari utang jangka panjang, obligasi pensiun, dan lain-lain.
3. Ekuitas
Hak pemilik atas aktiva perusahaan yang merupakan kekayaan bersih (jumlah aktiva dikurangi kewajiban). Ekuitas terdiri dari setoran pemilik dan sisa laba yang ditahan.
Hak pemilik atas aktiva perusahaan yang merupakan kekayaan bersih (jumlah aktiva dikurangi kewajiban). Ekuitas terdiri dari setoran pemilik dan sisa laba yang ditahan.
4. Pendapatan
dan beban termasuk keuntungan dan kerugian
5. Arus
Kas
B.
Neraca
a.
Pengertian
Laporan yang menggambarkan posisi keuangan, baik aktiva,
kewajiban, maupun ekuitas suatu perusahaan selama periode tertentu.
b.
Manfaat
Untuk meramalkan kesehatan keuangan suatu perusahaan, neraca dapat digunakan untuk menganalisis likuiditas, solvensi, fleksibilitas keuangan perusahaan. Selain itu, neraca juga dapat meramalkan jumlah, waktu, dan ketidakpastiaan arus kas di masa depan.
Untuk meramalkan kesehatan keuangan suatu perusahaan, neraca dapat digunakan untuk menganalisis likuiditas, solvensi, fleksibilitas keuangan perusahaan. Selain itu, neraca juga dapat meramalkan jumlah, waktu, dan ketidakpastiaan arus kas di masa depan.
c.
Bentuk neraca staffel (Report
Form) dan bentuk neraca skontro
C.
Laporan Laba/Rugi
a.
Pengertian
Laporan yang menggambarkan jumlah penghasilan dan beban
suatu perusahaan selama suatu periode.
b.
Manfaat
Untuk mengukur kinerja perusahaan, memberikan dasar untuk memprediksi kinerja masa depan, dan membantu menilai resiko arus kas.
Untuk mengukur kinerja perusahaan, memberikan dasar untuk memprediksi kinerja masa depan, dan membantu menilai resiko arus kas.
c.
Metode laporan laba/rugi
1)
Metode “Satu Tahap” (Single step),
yaitu penyajian Laporan Rugi Laba yang
dilakukan
dengan cara pengelompokan hasil – hasil dari aktivitas/ kegiatan utama dan
bukan hasil utama secara langsung disatukan dan selanjutnya diikuti di bawahnya
dilaporkan biaya – biaya serta kerugian – kerugiannya.
2)
Metode “Bertahapan” atau
“Terperinci” (Multiple Step), yaitu penyajian laporan
keuangan
dengan cara melakukan pengelompokan secara terperinci dan bertahap, baik untuk
hasil – hasil maupun biaya – biaya.
D.
Laporan Arus Kas
a.
Pengertian
Laporan mengenai arus kas selama periode tertentu yang
diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas
pendanaan.
b.
Manfaat
Melaporkan penerimaan kas, pembayaran kas, dan perubahaan bersih pada kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi, pendanaan selama satu periode.
Melaporkan penerimaan kas, pembayaran kas, dan perubahaan bersih pada kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi, pendanaan selama satu periode.
c.
Metode arus kas
1)
Metode langsung, arus kas dari
kegiatan operasional dirinci menjadi arus kas masuk dan arus kas keluar. Arus
kas masuk dan keluar dirinci lebih lanjut dalam beberapa jenis penerimaan atau
pengeluaran kas.
2)
Metode tidak langsung, arus kas dari
opersional ditentukan dengan cara mengoreksi laba bersih yang dilaporkan di
laporan laba rugi dengan beberapa hal seperti biaya penyusutan, kenaikan harta
lancar dan hutang lancar serta laba/rugi karena pelepasan investasi.
Sumber Materi :
Kelompok 3 (Dyah Sulis dan Ryan Riyadi)
2DA02
Tidak ada komentar:
Posting Komentar