44214404 / 3DA02
A.
Analisis Rasio Laporan Keuangan
Perusahaan
Analisis
Rasio Keuangan atau Financial Ratio adalah merupakan suatu alat analisa yang
digunakan oleh perusahaan untuk menilai kinerja keuangan berdasarkan data
perbandingan masing-masing pos yang terdapat di laporan keuangan seperti
Laporan Neraca, Rugi / Laba, dan Arus Kas dalam periode tertentu.
Definisi Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah catatan informasi
keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan
untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan juga
melaporkan prestasi historis dari suatu perusahaan dan memberikan dasar,
bersama dengan analisis bisnis dan ekonomi, untuk membuat proyeksi dan peramaln
untuk masa depan.
Laporan keuangan adalah
bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya
terdiri dari :
·
Laporan Neraca
·
Laporan Laba/Rugi
·
Laporan Perubahan Ekuitas
·
Laporan Perubahan Posisi Keuangan, berupa Laporan Arus Kas
·
Catatan dan Laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan
bagian integral dari laporan keuangan
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran kondisi
keuangan adalah aktiva, kewajiban, dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan
dengan pengukuran kinerja dalam laporan laba/rugi adalah penghasilan dan beban.
Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba/rugi
dan perubahan dalam berbagai unsur neraca.
Laporan
Keuangan bertujuan untuk memberikan gambaran informasi mengenai posisi keuangan
dan kinerja perusahaan yang dapat dijadikan pedoman dalam mengambil keputusan
bisnis.
B. Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Perusahaan
Tujuan utama analisis laporan
keuangan adalah sebagai berikut:
- Sebagai alat barometer untuk melakukan forecasting atau memproyeksikan posisi keuangan dimasa yang akan datang.
- Mereview kondisi perusahaan saat ini, permasalahan dalam manajemen, operasional maupun, keuangan.
- Alat ukur untuk melakukan efisiensi di semua departemen perusahaan.
Pengumpulan Data
Berikut ini adalah
laporan laba/rugi dan neraca CV. Laksana Jaya pada periode tahun 2005 dan tahun
2006
Tahun 2005
LAPORAN LABA/RUGI
URAIAN
|
DEBET
|
KREDIT
|
Pendapatan/penjualan
Biaya produksi
1. pembelian bahan baku
2. biaya upah tukang
Total biaya produksi
Laba kotor
Biaya operasional
1. biaya transportasi
2. biaya gaji pegawai
3. biaya listrik,telpon,dan air
4. biaya penyusutan
peralatan,bangunan,dan kendaraan
5. biaya perawatan
peralatan,bangunan,dan kendaraan
6. biaya-biaya lain
Total biaya operasional
Rugi/laba sebelum pajak
Pajak usaha
|
36.586.000
6.465.000
43.051.000
1.098.000
3.500.000
778.000
1.050.000
185.000
366.500
6.978.000
112.600
|
51.155.000
8.104.000
1.126.000
|
Rugi/laba
usaha bersih
|
1.013.400
|
LAPORAN NERACA
URAIN
|
DEBET
|
URAIAN
|
KREDIT
|
AKTIVA
Aktiva lancar
1. Kas
2. Kas Bank
3. Piutang
Total aktiva lancar
Aktiva tetap
1. Peralatan dan mesin
2. Ak.peny.peralatan dan mesin
3. Bangunan
4. Ak.peny.bangunan
5. Kendaraan
6. Ak.peny.kendaraan
Total Aktiva Tetap
|
212.166
0
21.520.000
21.732.166
47.875.000
(3.900.000)
200.000.000
(6.500.000)
42.500.000
(3.250.000)
276.725.000
|
PASSIVA
Utang jangka pendek
1. utang dagang
2. utang usaha
Total utang jangka pendek
Utang jangka panjang
1. utang kendaraan
Total Utang
Modal
|
10.725.500
45.152.000
55.877.500
7.098.000
62.975.500
235.481.666
|
Total
Aktiva
|
298.457.166
|
Total
Passiva
|
298.457.166
|
Tahun 2006
LAPORAN LABA/RUGI
URAIAN
|
DEBET
|
KREDIT
|
Pendapatan/penjualan
Biaya produksi
1. Pembelian Bahan Baku
2. Biaya upah tukang
Total biaya produksi
Laba kotor
Biaya operasional
1. Biaya transport
2. Biaya gaji pegawai
3. Biaya listrik,telpon,dan air
4. Biaya penyusutan
peralatan,bangunan,dan kendaraan
5. Biaya perawatan
peralatan,bangunan,dan kendaraan
6. Biaya lain-lain
Total biaya operasional
Laba /rugi sebelum pajak
Pajak usaha
|
24.519.900
6.665.900
31.184.900
1.472.500
3.500.000
747.000
1.050.000
475.000
952.000
8.196.500
112.600
|
46.946.500
15.761.600
7.565.100
|
Laba
rugi sesudah pajak
|
7.425.50
|
LAPORAN NERACA
URAIAN
|
DEBIT
|
URAIAN
|
KREDIT
|
AKTIVA
Aktiva lancar
1. Kas
2. Kas Bank
3. Piutang
Total Aktiva Lancar
Aktiva tetap
1. Peralatan dan mesin
2. Ak.peny.peralatan dan
mesin
3. Bangunan
4. Ak.peny bangunan
5. Kendaraan
6. Ak.peny.kendaraan
Total Aktiva Tetap
|
4.388.766
0
20.258.500
24.647.266
47.875.000
(4.200.000)
200.000.000
(7.000.000)
42.500.000
(3.500.000)
275.675.000
|
PASSIVA
Utang jangka pendek
1. Utang dagang
2. Utang usaha
Total utang jangka pendek
Utang jangka panjang
1. Utang kendaraan
Total utang
Modal
|
8.767.500
42.067.000
50.834.500
6.591.000
57.425.500
242.896.000
|
Total
Aktiva
|
300.322.266
|
Total
Passiva
|
300.322.266
|
Perhitungan Rasio
Laporan Keuangan
1.
Menghitung Rasio likuiditas (Liquidity Ratio)
Rasio likuiditas adalah
rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
keuangan jangka pendek tepat pada waktunya.
Rasio Lancar (current
ratio)
Rasio lancar = Aktiva lancar / Kewajiban lancar
Tahun 2005 =
21.723.166 / 55.877.500 = 0.4
Tahun 2006 = 24.674.266 / 50.834.500
= 0.5
Perbedaan rasio lancar
antara tahun 2005 dan 2006 terjadi karena peningkatan aktiva lancar yang pada
tahun 2005 sebesar Rp. 21.723..166 dan pada tahun 2006 sebesar Rp.
24.647.266 serta adanya pengurangan kewajiban lancar yang pada tahun 2005
sebesar Rp. 55.877.500 dan pada tahun 2006 sebesar Rp. 50.834.500.
Walaupun demikian nilai
rasio lancar dapat dikatakan baik karena perusahaaan masih mampu membayar
kewajiban jangka pendek, meskipun nilai rasio lancar belum mencapai nilai 1
tetapi jika nilai rasio mencapai angka lebih dari satu akan ada
aktiva yang menganggur.
2.
Menghitung Rasio profitabilitas (profitabilitas ratio)
Rasio profitabilitas
adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan
dari penggunanaan modalnya.
Margin atas laba
penjualan (net profit margin)
Margin laba atas
penjualan = Laba sesudah pajak / Penjualan x100
Tahun 2005 = 1.013.400 / 51.155.000 x100
= 2 %
Tahun 2006 = 7.425.500 / 46.964.500 x 100
= 15 %
Dari perhitungan diatas
pada tahun 2005 diperoleh net profit margin sebesar 2% dan pada tahun
2006 sebesar 15 % yang artinya margin laba atas pada perusahaan CV.Laksana Jaya
mengalami peningkatan. Dapat dikatakan bahwa kinerja dalam menghasilkan margin
atas laba penjualan sangat baik.
Kemampuan dasar menghasilkan laba (Basic earning
power rasio)
Basic earning power ratio
= EBIT (earning before interest and fax) / Total Aktiva
Tahun 2005 = 1.126.000 / 298.457.166
x 100 = 0.4 %
Tahun 2006 = 7.565.100 / 300.322.266 x 100
= 2.5 %
Dari perhitungan diatas,
pada tahun 2005 diperoleh basic earning power ratio sebesar 0.4% dan pada tahun
2006 sebesar 2.5%. hal ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan
menghasilkan laba yag berarti kinerja perusahaan CV.Laksana Jaya semakin baik.
Tingkat pengembalian laba atas total aktiva
(return on total asset)
ROA = laba bersih sesudah pajak
/ Total aktiva x 100
Tahun 2005 = 1.013.400 / 298.457.168 x 100
= 0.3 %
Tahun 2006 = 7.452.500 / 300.322.266 x 100 = 2.4 %
Dari perhitungan
diatas,pada tahun 2005 diperoleh return on total assets sebesar 0.3% dan pada
tahun 2006 sebesar 2.4%. hal ini menunjukkan tingkat pengembalian laba atas
total aktiva pada perusahaan CV.Laksana Jaya meningkat dengan kata lain
perusahaan mampu menghasilkan laba yang dapat meningkatkan jumlah aktiva
perusahaan.
Tingkat pengembalian atas ekuitas saham biasa
(return on common equity)
ROE = Laba bersih sesudah pajak / Modal
sendiri x 100
Tahun 2005 = 1.013.400 / 235.481.666 x 100 = 0.3 %
Tahun 2006 = 7.452.500 / 242.896.766 x 100 = 3.0
%
Dari perhitungan diatas,
pada tahun 2005 diperoleh return on common equity sebesar 0.3% dan pada tahun
2006 sebesar 3.0%. hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas perusahaan
mengalami peningkatan dalam pengembalian modal.
3.
Rasio Pengelolaan Aktiva (Asset Management Ratio/Aktivity Ratio)
Rasio pengelolaan aktiva
adalah alat ukur sejauh mana efektifitas perusahaan dalam menggunakan sumber
daya – sumber dayanya.
Rasio perputaran aktiva tetap (Fixed assets
turnover ratio) Penjualan
Rasio perputaran aktiva
tetap = Penjualan
/ Aktiva tetap bersih
Tahun 2005 = 51.155.000 / 276.725.000
= 0.18
Tahun 2006 = 46.946.500 / 275.675.000
= 0.17
Dari perhitungan diatas
pada tahun 2005 diperoleh fixed assets turnover ratio sebesar 0.18
artinya dalam tahun tersebut aktiva tetap menghasilkan penjualan 0.18 X.
sedangkan untuk tahun 2006 diperoleh fixed assets turnover ratio sebesar 0.17
artinya dalam tahun tersebut aktiva tetap menghasilkan penjualan sebesar 0.17
X.
Rasio perputaran total aktiva (Total assets
turnover ratio)
Rasio perputara total
aktiva = Penjualan
/ Total aktiva
Tahun 2005 = 51.155.000 / 298.457.166
= 0.17
Tahun
2006
= 46.946.500 / 300.322.266 = 0.15
Dari perhitungan diatas
pada tahun 2005 dapat diperoleh total assets turnover ratio sebesar 0.17
artinya dalam tahun tersebut aktiva menghasilkan penjualan 0.17 X, sedangkan
pada tahun 2006 diperoleh total assets turnover ratio sebesar 0.15 artinya pada
tahun tersebut aktiva menghasilkan penjualan 0.15 X.
4.
Rasio pengelolaan hutang (Leverage Ratio)
Rasio pengelolaan hutang
(Leverage Ratio) adalah rasio untuk mengetahui seberapa besar perusahaan
dibiayai dengan hutang.
Rasio hutang (debt ratio)
Debt ratio = Total hutang / Total aktiva
Tahun 2005 = 62.975.500 / 298.475.166
= 0.21
Tahun 2006 = 57.425.500 / 300.322.266
= 0.19
Dari hasil perhitungan
diatas pada tahun 2005 diperoleh debt ratio sebesar 0.21 yang artinya adalah
prosentasi aktiva didanai dari hutang sebesar 21%, sedangakn untuk tahun
2006 diperoleh debt ratio sebesar 0.19 yang artinya adalah prosentasi aktiva
yang didanai dari hutang sebesar 19%. Terjadinya penurunan debt ratio
menunjukkan bahwa kinerja perusahaan semakin meningkat dengan semakin
menurunnya hutang dalam pendanaan akitiva.
Sumber Referensi :
http://ramaffasa.blogspot.co.id/2014/04/analisis-rasio-laporan-keuangan-pada.html
http://www.kembar.pro/2015/04/analisis-laporan-dan-rasio-keuangan.html