Rainbow Pinwheel Pointer

Jumat, 25 Desember 2015

MAKALAH MODEL DATA RELASIONAL



MAKALAH PENGANTAR BASIS DATA
MODEL DATA RELASIONAL







Disusun Oleh:
Fungky Saraswati (44214404)
2DA02



UNIVERSITAS GUNADARMA
PTA 2015/2016




KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Dalam makalah ini akan membahas tentang MODEL DATA RELASIONAL. Tujuan dari makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah softskill Pengantar Basis Data.

Saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Anggraeni Ridwan selaku dosen mata kuliah softskill Pengantar Basis Data di Universitas Gunadarma.

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu saya mengharapkan saran atau kritik yang dapat membangun saya. Akhir kata saya memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.  Amin.



Bekasi,  Desember 2015

Fungky Saraswati





BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang
Basis data yaitu kumpulan data berupa file yang mempunyai kaitan antara satu file dengan file lain yang digunakan untuk menginformasikan suatu perusahaan atau instansi dalam batasan tertentu.
Pemrosesan basis data sebagai perangkat andalan sangat diperlukan oleh berbagai institusi dan perusahaan. Dalam pengembangan sistem informasi diperlukan basis data sebagai media penyimpanan data. Kehadiran basis data dapat meningkatkan daya saing perusahaan tersebut. Basis data dapat mempercepat upaya pelayanan kepada pelanggan, menghasilkan informasi dengan cepat dan tepat sehingga membantu pengambilan keputusan untuk segera memutuskan suatu masalah berdasarkan informasi yang ada. Banyak aplikasi yang dibuat dengan berlandaskan pada basis data antara lain semua transaksi perbankan, aplikasi pemesanan dan penjadwalan penerbangan, proses registrasi dan pencatatan data mahasiswa pada perguruan tinggi, aplikasi pemrosesan penjualan, pembelian dan pencatatan data barang pada perusahaan dagang, pencatatan data pegawai beserta aktifitasnya termasuk operasi penggajian pada suatu   perusahaan, dan sebagainya. Beberapa informasi pada perusahaan retail seperti jumlah penjualan, mencari jumlah stok penjualan, mencari jumlah stok yang tersedia, barang apa yang paling laku dijual pada bulan ini, dan berapa laba bersih perusahaan dapat diketahui dengan mudah dengan basis data. Pada perpustakaan, adanya aplikasi pencarian data buku berdasarkan judul, pengarang atau kriteria lain dapat mudah dilakukan dengan basis data. Pencarian data peminjam yang terlambat mengembalikan juga mudah dilakukan sehingga bisa dibuat aplikasi pembuatan surat berdasarkan informasi yang tersedia.






BAB II
PEMBAHASAN

2.1       Pengertian Model Data Relasional
Model Data Relasional adalah suatu model basis data yang menggunakan tabel dua dimensi,  yang terdiri dari baris dan kolom untuk menggambarkan sebuah berkas data. Model data ini paling popular dan paling banyak digunakan saat ini.


2.2       Contoh Model Data
a.         Model Relasional
Model relasional merupakan model data yang saat ini banyak digunakan para pengembang sistem. Model ini memudahkan programmer membuat aplikasi atau perangkat lunak, selain bentuknya yang sederhana, model ini juga mudah dipahami jika dibandingkan dengan model data lainnya seperti network model atau hirarki model. Database relasional terdiri dari beberapa tabel dimana setiap tabel memiliki nama yang unik atau tidak sama satu sama lainnya.
Contoh tabel :


b.         Model Jaringan
Model jaringan merupakan model database yang diyakini sebagai cara fleksibel mewakili objek dan hubungan mereka. Model ini memiliki fitur istimewa yang pada skema, diperlihatkan sebagai grafik dengan tipe objek ialah node, tipe hubungannya ialah kurva, yang tidak terbatas dengan menjadi hierarki atau berkisi.
            Contoh tabel :
           

            

            c.         Model Hierarki
            Model hierarki merupakan model data yang dimana data tersebut diatur dengan struktur data tree. Struktur ini dapat mewakili informasi menggunakan hubungan child/parent: setiap parent dapat memiliki banyak child, tetapi setiap child hanya boleh memiliki satu parent (yang dikenal juga dengan hubungan 1-ke-banyak). Seluruh atribut dari record yang ditentukan telah diatur dengan tipe entitas.
Contoh tabel :


2.3       Kelebihan dan Kekurangan Model Data Relasional
·         Kelebihan model data relasional :
- Data sangat cepat diakses
- Struktur basis data mudah dilakukan perubahan
- Data direpresentasikan secara logik, user tidak membutuhkan bagaimana data disimpan
- Mudah untuk membentuk query yang komplek dalam melakukan retrieve data
- Mudah untuk mengimplementasikan integritas data
- Data lebih akurat
- Mudah untuk membangun dan memodifikasi program aplikasi
- Telah dikembangkan Structure Query Language (SQL)

·         Kelemahan model data relasional :
- Kelompok informasi/tabel yang berbeda harus dilakukan untuk melakukan retrieve data
- User harus familiar dengan relasi antar tabel
- User harus belajar SQL


2.4       Istilah Dalam Model Relasional
a.   Relasi :
Relasi merupakan sebuah tabel yang terdiri dari beberapa kolom dan beberapa baris. Relasi menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Entitas merupakan individu yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dengan yang lainnya.
b.   Atribut :
Atribut merupakan kolom pada sebuah relasi. Setiap entitas pasti memiliki aribut yang mendeskripsikan karakter dari entitas tersebut. Penentuan atau pemilihan atribut-atribut yang relevan bagi sebuah entitas merupakan hal penting dalam pembentukan model data.
c.   Tupel :
Tupel merupakan baris pada sebuah relasi atau kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan menginformasikan tentang suatu entitas secara lengkap. Satu record mewakili satu data atau informasi tentang seseorang, misalnya : NPM, nama mahasiswa, alamat, kota, dll.
d.   Domain :
Kumpulan nilai yang valid untuk satu atau lebih atribut
e.   Derajat (degree) :
Jumlah atribut dalam sebuah relasi
f.    Cardinality :
Jumlah tupel dalam sebuah relasi 


2.5       Relational Keys
a.   Super key
Satu atribut / kumpulan atribut yang secara unik mengidentifikasi sebuah tupel di dalam relasi Candidate key suatu atribut atau satu set minimal atribut yang mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian spesifik dari entitas. Atribut di dalam relasi yang biasanya mempunyai nilai unik. Satu set minimal dari atribut menyatakan secara tak langsung dimana kita tidak dapat membuang beberapa atribut dalam set tanpa merusak kepemilikan yang unik.
b.   Primary key
Merupakan satu atribut atau satu set minimal atribut yang tidak hanya mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian spesifik, tapi juga dapat mewakili setiap kejadian dari suatu entitas. Candidate key yang dipilih untuk mengidentifikasikan tupel secara unik dalam relasi. Setiap kunci candidate key punya peluang menjadi primary key, tetapi sebaiknya dipilih satu saja yang dapat mewakili secara menyeluruh terhadap entitas yang ada.
c.   Alternate key
Merupakan candidate key yang tidak dipakai sebagai primary key atau Candidate key yang tidak dipilih sebagai primary key.
d.   Foreign key (Kunci Tamu)
Atribut dengan domain yang sama yang menjadi kunci utama pada sebuah relasi tetapi pada relasi lain atribut tersebut hanya sebagai atribut biasa. Kunci tamu ditempatkan pada entitas anak dan sama dengan primary key induk direlasikan.



2.6       Bahasa pada Model Data Relasional
Menggunakan bahasa query pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi terbagi menjadi 2, yaitu:
      1)      Bahasa Formal :
Bahasa query yang diterjemahkan dengan menggunakan symbol-simbol matematis.
Contohnya: Aljabar Relasional dan Kalkulus Relasional.
a. Aljabar Relasional
Bahasa query procedural, pemakai menspesifikasikan data apa yang dibutuhkan dan      bagaimana untuk mendapatkannya.
b. Kalkulus Relasional
Bahas query non-prosedural, pemakai menspesifikasikan data apa yang dibutuhkan tanpa menspesifikasikan bagaimana untuk mendapatkannya.
1. Kalkulus Relasional Tupel
2. Kalkulus Relasional Domain

      2)      Bahasa Komersial
Bahasa query yang dirancang sendiri oleh programmer menjadi suatu program aplikasi agar pemakai lebih mudah menggunakannya (user friendly).
Contohnya:
a. QUEL
Berbasis pada bahasa kalkulus relasional
b. QBE
Berbasis pada bahasa kalkulus relasional
c. SQL
Berbasis pada bahasa kalkulus relasional dan aljabar relasional


2.7       Relational Integrity Rules (Aturan Integritas Relasional)

1.      Null
Nilai suatu atribut yang tidak diketahui dan tidak cocok untuk baris (tuple) tersebut

2.      Entity Integrity
Tidak ada satu komponen primary key yang bernilai null.

3.      Referential Integrity
Suatu domain dapat dipakai sebagai kunci primer bila merupakan atribut tunggal pada domain yang bersangkutan.






BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Diantara tiga model pada pembahasan diatas, Model Relasional adalah yang paling sering dipakai. Model Relasional merupakan model yang paling sederhana sehingga mudah digunakan dan dipahami oleh pengguna, serta merupakan model yang paling populer saat ini. Model ini menggunakan sekumpulan tabel berdimensi dua (yang disebut relasi atau tabel), dengan masing-masing relasi tersusun atas tupel atau baris dan atribut. Basis data relasional adalah sekumpulan tabel-tabel yang memiliki hubungan relasi secara matematika dan logika. Hubungan relasi antar tabel pada umumnya berupa query, yakni tata aturan relasi yang sudah disusun berdasarkan desain dan teknik basis data tertentu yang digunakan. Query menjelaskan hubungan antar tabel secara matematika dan logika. Query terdiri dari operasi-operasi matematika dan logika yang diterapkan pada sekumpulan tabel.





SUMBER REFERENSI





Selasa, 01 Desember 2015

PIUTANG WESEL DAN PROMISE



I.       Promise
Adalah suatu janji tertulis perintah dari pihak debitur kepada pihak kreditur

II.    Wesel
Adalah surat janji tertulis dari pihak kreditur ke debitur.
            Piutang wesel diklasifikasikan menjadi 2 bagian, yaitu ;

      a.      Piutang wesel yang tingkat bungannya ditunjukkan
Piutang wesel yang disertai bunga yaitu wesel yang menyantumkan tingkat bunga tertentu secara spesifik. Jadi nilai tunai wesel saat dikeluarkan sama dengan nominalnya, maka piutang wesel dicatat sebesar nominal.

      b.      Piutang wesel yang tingkat bunganya tidsk ditunjukkan
Piutang wesel yang tidak disertai bunga yaitu wesel yang tidak mencantumkan tingkat bunga secara spesifik. Nilai tunai wesel tanpa bunga kurang dari nominal wesel. Nominal wesel termasuk di dalamnya bunga tertentu, namun tidak dicantumkan secara spesifik.

     Ø  Wesel Tagih (piutang)       < 1 tahun (Aktiva Lancar) ; > 1 tahun (Jangka Panjang)
     Ø  Wesel Bayar (hutang)        < 1 tahun (Neraca) ; > 1 tahun (Jangka Panjang)

A.    Penentuan Tanggal Jatuh Tempo Piutang Wesel
Tanggal jatuh tempo (maturity date) adalah tanggal untuk pembayaran promes.
Contoh soal :
Sebagai misal, promes 60 hari bertanggal 17 Juli akan jatuh tempo pada 15 September, yang akan dihitung sebagai berikut :
                Termin promes                                                                 60           hari
                Juli (31-17)                                                          14
    Agustus                                                               31        45
    Tanggal jatuh tempo                                                         15           September
 


B.     Penentuan Jangka Waktu Piutang Wesel
Jangka waktu promes (duration of note) adalah lamanya waktu antara tanggal penerbitan surat promes dan tanggal jatuh temponya.
Contoh Soal:
Sebuah promes yang diterbitkan pada tanggal 12 Mei akan jatuh tempo pada tanggal 10 Agustus. Jangka waktu promes tersebut adalah 90 hari, yang ditentukan dengan cara demikian.
Jumlah hari yang tersisa pada bulan Mei (31 - 12)                                            19
Jumlah hari untuk bulan Juni                                                                           30
Jumlah hari untuk bulan Juli                                                                            31
Jumlah hari untuk bulan Agustus                                                                     10
                Jumlah Keseluruhan                                                                       90
 



C.    Pencatatan Penerimaan Piutang Wesel

Kadangkala sebuah perusahaan menerima promes (piutang wesel) tatkala menjual barang dagangan berharga tinggi; namun yang sering terjadi adalah bahwa promes diterima sebagai pengkonversian piutang dagang yang sudah jatuh tempo.
Contoh soal :
Pada 1 November 2004 C.V. Alam Raya membeli bahan-bahan kimia seharga Rp. 200.000 dari P.T. Dunia Kimia. C.V. Alam Raya menyerahkan promes bernilai nominal Rp. 200.000, 90 hari dan berbunga 20% pertahun kepada P.T. Dunia Kimia akan mencatat transaksi pembelian ini dengan entri sebagai berikut :

01 Nov.     Piutang Wesel (C.V. Alam Raya) ............................      200.000          
                              Penjualan ............................................................      200.000
                  (untuk mencatat penjualan dan piutang wesel)


D.    Penghitungan Bunga Piutang Wesel
Piutang wesel biasanya menetapkan bunga yang harus dibayar selama periode antara tanggal penerbitan dan tanggal jatuh tempo.piutang wesel yang jangka waktunya melebihi satu tahun umumnya menentukan bunga yang harus dibayar setiap empat bulanan, tengah tahunan atau interval waktu lainnya.
Nilai nominal promes x Tarif bunga tahunan x Waktu = Bunga

Tarif bunga yang ditetapkan untuk piutang wesel berbunga adalah tarif bunga tahunan. Apabila tanggal jatuh tempo dinyatakan dalam hari, maka faktor waktunya biasanya adalah jumlah hari dibagi dengan 365. Bilamana tanggal jatuh tempo di tentukan dalam bulan, maka faktor waktunya adalah jumlah bulan dibagi 12. 

Contoh komputasi bunga disajikan dibawah ini :

Termine Promes                          Komputasi Bunga Promes
                                                             Nilai nominal x Tarif bunga x Waktu    =  Bunga

       Rp.     660.000, 12%, 60 hari          Rp.    660.000   x    12%   x   60/365      = Rp.   13.019
       Rp.     880.000, 10%, 3 bulan         Rp.    880.000   x    10%   x   3/12          = Rp.   22.000
       Rp. 2.600.000, 14%, 1 tahun          Rp. 2.600.000   x   14%   x   1/1             = Rp. 364.000
                               
 

E.     Pencatatan Piutang Wesel Yang Dibatalkan

Contoh soal :

Dengan memakai contoh sebelumnya, anggaplah C.V. Alam Raya membatalkan promes senilai Rp. 200.000 pada 30 Januari 2005 (pada saat promes itu jatuh tempo). Diasumsikan pula bahwa P.T. Dunia Kimia telah mencatat pencapatan bunga yang terhimpun sebesar Rp. 6.667 per 31 Desember 2004. Pada saat C.V Alam Raya membatalkan promes pada 30 Januari 2005, P.T. Dunia Kimia akan mengakui sisa bunga sebesar Rp. 3.333 dengan entri jurnal sebagai berikut :

30 Jan.      Piutang Bunga ................................................................    3.333
                              Pendapatan Bunga .......................................................   3.333
      (Untuk mencatat penghimpunan bunga piutang wesel yang  dibatalkan)

Hingga saat ini, Piutang Wesel adalah Rp. 200.000 dan Piutang Bunga adalah Rp. 10.000. Kedua, mengkonversikan jumlah penuh piutang wesel yang dibatalkan ini menjadi piutang dagang :

30 Jan.    Piutang Dagang (C.V. Alam Raya).....................................  210.000
                              Piutang Wesel (C.V. Alam Raya) .................................   200.000
                              Piutang Bunga ...............................................................  10.000

      (Untuk mencatat piutang dagang karena pembatalan piutang wesel beserta bunganya)